Penyesalan Berkepanjangan <i>Gak</i> Sehat Buat Fisik dan Mental, Ini 4 Cara untuk Mengatasi
Ilustrasi cara mengatasi penyesalan agar tak berkepanjangan (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Penyesalan dikaitkan dengan tingkat kortisol tinggi. Kortisol yang dikenal sebagai hormon stres ini, membantu ketika pada mode fight atau flight. Tetapi kalau tingkat kortisol terlampau tinggi, bisa memicu masalah pada kesehatan mental dan fisik.

Penyesalan mungkin terjadi ketika kenyataan tidak sesuai dengan rencana. Secara realistis, sesal juga dirasakan ketika tidak ada yang dapat dilakukan bahkan ketika sudah yakin telah membuat pilihan tepat. Saat penyesalan menghantui, Anda mungkin banyak menghabiskan waktu untuk merenung.

Dengan perenungan, pikiran bertualang dan berpotensi negatif hingga muncul rasa jengkel. Nah, kalau tak dikontrol bisa memicu kondisi tertentu pada mental, termasuk depresi, kecemasan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Menghindari penyesalan tidak mungkin bisa. Tetapi mengelola penyesalan secara sehat dan positif dapat membantu seseorang belajar dari pengalaman. Melansir PsychCentral, Senin, 27 Maret, penyesalan sebenarnya juga ada manfaatnya. Salah satunya meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, penyesalan dapat memotivasi, membantu lebih sadar diri, dan membuat kita bersyukur. Meski ada manfaatnya, kenali batasan diri. Jangan sampai penyesalan berlebihan dan berkepanjangan karena akan berbahaya.

cara mengatasi penyesalan agar tak berkepanjangan
Ilustrasi cara mengatasi penyesalan agar tak berkepanjangan (Freepik/pvproductions)

Untuk menekan perenungan akan penyesalan, pakar sarankan untuk latihan beberapa hal. Pertama, latih berhatian atau mindfulness supaya berfokus menikmati momen daripada terjebak dalam perenungan. Kedua, fokuskan energi untuk hal positif, seperti dalam proyek seni dan membaca buku menarik. Ketiga, olahraga dan terakhir membuat jurnal. Tips selanjutnya, begini cara untuk melewati penyesalan.

1. Biarkan diri merasakan

Meski terlihat sederhana, penyesalan yang begitu menyakitkan tak mudah dirasakan. Banyak orang memilih meredam dan bersikap denial. Tetapi menghindari penyesalan bisa membuatnya terasa lebih buruk. Jadi lebih baik, akui apa yang Anda rasakan dan cobalah menerimanya. Menyesal tidak membuat Anda menjadi orang yang buruk atau bodoh karena emosi ini wajar dirasakan.

2. Tandai hal positif dari pengalaman

Melihat satu pengalaman dengan sinis dan selalu negative, mungkin lebih mudah. Tetapi berkaitan dengan penyesalan, agar rasa sesal tetap berharga bisa dengan menandai satu hal positif dari pengalaman buruk yang dialami. Alternatifnya, penyesalan Anda mungkin memengaruhi Anda untuk meminta maaf dan menebus kesalahan jika Anda menyakiti seseorang.

cara mengatasi penyesalan agar tak berkepanjangan
Ilustrasi cara mengatasi penyesalan agar tak berkepanjangan (Freepik/wayhomestudio)

3. Menyayangi diri sendiri

Penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa penyesalan dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi jika berwelas asih pada diri terlibat. Penerimaan dan memaafkan diri sendiri dapat membantu Anda belajar dari pengalaman. Penelitian lainnya, menunjukkan hal positif lainnya, bahwa berwelas asih melindungi diri dari risiko kesehatan karena penyesalan. Terutama kondisi Kesehatan terkait dengan hormon kortisol.

Sehubungan dengan itu, welas asih dapat mencakup memaafkan diri sendiri, mengingat kekuatan diri, berlatih meditasi, memenuhi dan mengurus kebutuhan dasar, serta terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan.

Hindari berasumsi

Wajar jika Anda menimbang dan memikirkan risiko dari pilihan. Tetapi hindari berasumsi kalau pilihan Anda akan berisiko buruk. Jika Anda membuat keputusan yang berbeda, hasilnya mungkin lebih baik. Tapi itu juga mungkin lebih buruk. Masalahnya adalah kita tidak pernah tahu apa hasil alternatifnya. Maka cobalah mengenali saat Anda terlibat dalam pola pikir yang tidak produktif atau latih mindfulness agar Anda tidak terlalu terjebak dalam fantasi.

Itulah keempat rekomendasi dan cara untuk mengatasi penyesalan agar tak berlarut-larut atau berkepanjangan.