Penyakit dengan Nyeri Kronis Memburuk pada Malam Hari, Begini Menurut Penelitian
Ilustrasi penyakit dengan rasa nyeri semakin parah pada malam hari (Freepik/Prostooleh)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Apabila sedang mengalami penyakit dengan nyeri kronis, rasa nyeri mungkin akan berfluktuasi. Kadang terasa sangat nyeri tetapi kemudian hilang dan bisa terlelap. Tetapi menurut penelitian, ternyata pada beberapa kasus penderita penyakit rasa nyeri akan sangat terasa pada malam hari.

Melansir Harvard Health, Kamis, 26 Januari, nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung setidaknya selama dua sampai tiga bulan. Kadang karena kondisi tertentu akan pulih lebih lama dari cedera. Rasa nyeri kadang bisa menjadi masalah permanen yang menyerang sendi atau otot pada bagian tubuh tertentu seperti leher dan punggung. Nyeri yang dirasakan terus-menerus ini, mungkin lebih menyebar pada penderita radang sendi atau fibromyalgia.

Gejala tingkat keparahan nyeri kronis sangat bervariasi. Dapat berupa nyeri tumpul, menyengat, atau terasa seperti terbakar. Selain juga merasakan rasa seperti ditusuk-tusuk, seperti disengat aliran listrik, sensasi kesemutan, atau mati rasa.

penyakit dengan rasa nyeri semakin parah pada malam hari
Ilustrasi penyakit dengan rasa nyeri semakin parah pada malam hari (Freepik)

Alasan kenapa rasa nyeri semakin dirasa pada malam hari, faktor utamanya adalah hormon. Menurut penjelasan Ellen Slawsby, direktur layanan nyeri di Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine, pada malam hari produksi hormon anti inflamasi atau kortisol berada pada titik terendah. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa rasa sakit dapat mengikuti ritme sirkadian. Jam internal tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun ini, memengaruhi tajamnya rasa nyeri pada malam hari.

Dua alasan di atas menjelaskan mengapa beberapa orang secara teratur mengalami tingkat nyeri yang lebih tinggi pada waktu-waktu tertentu, seperti pada malam hari. Berdasarkan bukti sains, peradangan kronis tingkat rendah dapat menjadi pembunuh diam-diam yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes tipe 2, dan kondisi lainnya.

Meskipun rasa nyeri pada malam hari tidak lebih baik pada waktu lainnya, tetapi tetap saja dapat mengganggu tidur seseorang yang mengalaminya. Kurang tidur juga memengaruhi seseorang dalam mengelola rasa sakit. Masalah kemudian berputar, karena kurang tidur seringkali terjadi pada orang dengan nyeri kronis. Setidaknya menurut data laporan penelitian, 50 persen orang dengan insomnia menderita nyeri kronis.

“Insomnia dapat menyebabkan kurang tidur, yang meningkatkan pelepasan protein yang disebut sitokin dan terlibat dalam respons inflamasi tubuh. Ini membuat orang lebih sensitif terhadap rasa sakit”, terang Slawsby.

Bagi Anda yang mengalami penyakit dengan nyeri kronis, terdapat sejumlah tips yang perlu dilakukan untuk membantu bisa tidur nyenyak. Pertama, lakukan rutinitas relaksasi sebelum tidur, seperti mandi air hangat, beberapa gerakan yoga, latihan pernapasan dalam. Tips kedua, ciptakan lingkungan tidur yang sehat dan pastikan suhu ruang tidur ideal.

Ketiga, bingkai ulang pikiran Anda dan tetap tenang tanpa kekhawatiran atau kecemasan kapan rasa nyeri akan hadir dan hilang. Beberapa hal mungkin akan membantu, misalnya mendengarkan musik lembut, membaca, menghitung napas Anda untuk merilekskan tubuh.