Apa Itu Shake Baby Syndrome? Orang Tua Wajib Tahu Penyebabnya
Ilustrasi shake baby syndrome (Unsplash/Jenna Norman)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Banyak orang tua mengkhawatirkan terjadinya shake baby syndrome. Apa itu shake baby syndrome? Istilah ini digunakan untuk menyebutkan kondisi bayi yang mengalami cedera otak serius akibat guncangan kuat dan keras.

Seringkali para orang tua yang suka menggoyang-goyangkan bayinya dengan gerakan cukup kencang. Padahal apabila hal itu dilakukan secara berlebih maka bisa mengguncang si bayi hingga mengakibatkan shake baby syndrome. Kondisi ini sangat berbahaya bagi anak karena dapat menyebabkan kerusakan otak serius. 

Apa Itu Shake Baby Syndrome

Shake baby syndrome adalah kondisi ketika anak mengalami cedera otak serius yang disebabkan oleh guncangan keras. Anak-anak yang masih bayi sangat rawan terkena hal ini karena otak mereka masih lunak. Selain itu leher mereka masih lemah dan pembuluh darahnya masih halus. 

Shake baby syndrome termasuk bentuk penyiksaan pada anak. Otak anak yang masih lemah dapat rusak akibat benturan dan guncangan. Benturan pada otak bayi tesebut memicu memar di otak, pendarahan di otak, dan pembengkakan otak.

Syndrome ini kerap terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun. Namun dapat juga terkena pada anak usia hingga 5 tahun. Sebagian besar kasus ini dialami oleh bayi berusia 6 hingga 8 minggu. 

Gejala Shake Baby Syndrome

Ada sejumlah gejala yang dialami anak yang menderita shake baby syndrome. Berikut sejumlah tanda atau gejalanya. Jika Anda melihat hal ini pada anak anda, segeralah lakukan langkah penanganan dan pengobatan. 

  • Kejang
  • Koma
  • Kelumpuhan
  • Kulit pucat dan kebiruan
  • Rewel ekstrim atau lekas marah
  • Kesulitan untuk tetap terjaga
  • Masalah pernapasan
  • Nafsu makan menurun
  • Muntah
  • Tingkat kesadaran yang berubah
  • Mengantuk disertai lekas marah
  • Pupil melebar yang tidak merespons cahaya
  • Postur di mana kepala ditekuk ke belakang dan punggung melengkung
  • Respirasi lambat dan dangkal yang tidak normal
  • Gagal jantung
  • Kematian

Kasus shake baby syndrome yang parah akan menyebabkan beberapa penyakit serius di atas. Selain itu, apabila lebih parah lagi dan tidak teratasi maka bisa menyebabkan si bayi meninggal. 

Meskipun terkadang ada memar di wajah, Anda mungkin tidak melihat tanda-tanda cedera fisik di bagian luar tubuh anak. Cedera yang mungkin tidak langsung terlihat antara lain pendarahan di otak dan mata, kerusakan saraf tulang belakang, serta patah tulang rusuk, tengkorak, kaki, dan tulang lainnya. Banyak anak dengan sindrom bayi terguncang menunjukkan tanda dan gejala pelecehan anak sebelumnya.

Dalam kasus ringan sindrom bayi terguncang, seorang anak mungkin tampak normal setelah diguncang, tetapi seiring waktu mereka dapat mengalami masalah kesehatan atau perilaku.

Faktor Risiko Anak Terkena Shake Baby Syndrome

Ada sejumlah hal yang meningkatkan risiko anak mengalami shake baby syndrome. Berikut beberapa hal yang rawan membuat anak terkena shake baby syndrome. 

  • Orang tua muda atau tunggal
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Penyalahgunaan alkohol atau zat
  • Orang tua depresi
  • Situasi keluarga yang tidak stabil
  • Mengulang dampak masa lalu mengalami penganiayaan sebagai seorang anak
  • Orang tua berperilaku mengintimidasi

Demikianlah penjelasan apa itu shake baby syndrome serta gejala dan hal-hal yang berisiko mengakibatkan hal itu. Berinteraksi dengan bayi memang seru dan menyenangkan. Namun orang tua perlu berhari-hati saat memperlakukan bayi menggingat badannya belum tumbuh sempurna. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.