6 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Anak Sedang Sakit
Ilustrasi hal yang perlu dilakukan orang tua saat anak sedang sakit (Freepik/Drazen zigic)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Kadang yang terlihat tak seperti apa yang dirasakan bayi atau anak yang masih berusia di bawah tiga tahun. Mereka merasakan badannya tidak nyaman, tetapi sering kali sulit untuk mengomunikasikan. Oleh karena itu, orang tua perlu mengidentifikasi dengan tepat penyakit apa yang dialami oleh si buah hati.

Dokter anak di Santa Clarita, California, Paul Horowitz, MD. mengatakan bahwa untuk memahami ketika bayi sakit, Anda harus memahami seperti apa ketika ia saat sehat. Karena cuaca sedang tak menentu dan hampir setiap hari hujan, maka Anda perlu mengidentifikasi betul kesehatan anak. Kalau mereka mengalami kondisi tertentu ketahui apa yang perlu dilakukan.

Demam

Suhu tubuh naik karena enzim yang melawan infeksi lebih baik ketika suhu yang lebih tinggi. Demam juga dapat dikaitkan dengan infeksi telinga, pilek, flu, atau karena reaksi terhadap vaksin. Ketika anak demam, orang tua perlu mengidentifikasi tingkat demamnya. Pada bayi berusia lebih dari 3 bulan, biasanya tidak berbahaya.

Untuk membantu si kecil tetap nyaman, jaga asupan nutrisi seperti hari-hari biasa. Pakaikan pakaian nyaman dan tipis yang membantu suhu panas keluar tubuh. Seka dengan air hangat bisa membantu menurunkan demamnya satu atau dua derajat.

Kalau demam dialami selama lebih dari 3 hari pada anak usia kurang dari 3 bulan atau lebih, paling tepat periksakan segera ke dokter ya.

hal yang perlu dilakukan orang tua saat anak sedang sakit
Ilustrasi hal yang perlu dilakukan orang tua saat anak sedang sakit (Freepik/Cookie_studio)

Gejala pilek

Anak-anak kecil bisa pilek 6-8 kali dalam setahun. Terutama saat perubahan musim atau suhu lebih dingin. Kadang sulit mengetahui penyakit lebih dari ‘hanya’ pilek. Salah satu cara mengetahui, identifikasi perkembangan gejalanya. Jika hidung tersumbat diikuti bersin, batuk, kadang demam, biasanya dialami 3-5 hari. Langkah paling penting untuk diambil, bedakan gejala pilek dan gejala COVID-19. Tetapi kalau lebih dari waktu tersebut, baiknya bawa si kecil ke dokter agar diperiksa secara medis.

Untuk perawatan pilek biasa di rumah, usahakan anak mendapatkan cukup minum, baik ASI, susu, atau air mineral pada usia lebih dari 1 tahun.

Flu

Flu merupakan serangan virus yang sangat menular dan menyebar dengan cepat. Bayi yang terinfeksi mungkin akan rewel dan kehilangan selera makan bahkan malas bermain. Flu juga sering diikuti demam, pilek, hidung tersumbat, dan batuk. Yang perlu dilakukan orang tua ketika si kecil terserang flu, beri banyak cairan dan waspadai batuk parah atau masalah pernapasan.

Respiratory Syncytial Virus (RSV)

RSV adalah virus umum yang memengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan, dilansir Parents, Kamis, 20 Oktober. Orang tua perlu tetap tenang, karena ini sangat umum dialami. Hampir setiap anak akan memiliki RSV pada saat mereka mencapai usia 2 tahun. Sementara sebagian besar akan sembuh tanpa masalah, beberapa anak mengalami komplikasi dari RSV.

Bayi prematur rentan mengalami RSV karena saluran napas dan sistem kekebalannya belum sepenuhnya berkembang. Gejala umum yang dialami antara lain pilek, batuk, dan mengi. Batuk kemungkinan akan bertahan selama dua minggu dan jika mengalami episode buruk mungkin memiliki peningkatan risiko asma. Rekomendasi Horowitz ketika anak mengalami RSV, bawa ke dokter apabila tulang rusuknya cekung setiap kali bernapas dan lubang hidungnya melebar.

Infeksi telinga

Bahasa tubuh bayi sedikit rumit dipahami. Kadang bayi mengantuk menggosok telinganya. Tetapi jika bayi Anda menarik telinga dan mengalami hidung tersumbat, diikuti demam, maka infeksi telinga bisa jadi penyebabnya. Beberapa infeksi dapat sembuh dengan sendirinya. Penting untuk orang tua memeriksakan kesehatan anak ke dokter.

Diare

Ketika bayi atau anak yang berusia kurang dari 3 tahun mengalami diare, cobalah identifikasi makanan atau obat-obatan yang mereka konsumsi. Diare biasanya berlangsung selama 5-10 hari. Jadi, berikan banyak cairan pada bayi. Jika si kecil muntah dan berusia di atas 1 tahun, berikan elektrolit dosis kecil dan sering setelah 30 menit muntah. Mulai berikan dari satu sendok makan dan perlahan tingkatkan dosisnya dari waktu ke waktu. Jika diare diikuti demam tinggi, ada darah atau nanah di tinja, lesu, dan kulit tidak elastis, segera periksakan ke dokter.

Itulah hal-hal yang perlu dilakukan orang tua ketika kesehatan anak mengalami kendala. Paling bijak, kenali setiap gejala dan bawa ke dokter apabila sakitnya tak kunjung mereda.