Model Muslim Halima Aden Keluar dari Industri Fesyen karena Alasan Agama
Halima Aden (Instagram @halima)

Bagikan:

JAKARTA - Halima Aden, model muslim mengakhiri kariernya sebagai model di industri fesyen. Menurutnya, industri fesyen memaksanya untuk menekan kepercayaannya.

Melalui beberapa unggahan Instagram Story, Halima Aden menceritakan perjalanannya di industri fesyen dengan menggunakan hijab.

Aden mengunggah kampanye pertama yang ia lakukan bersama penyanyi Rihanna untuk brand kosmetiknya, Fenty Beauty. “Ini adalah kampanye pertama yang saya lakukan bersama @badgalriri. Terima kasih. Ia bahkan membiarkanku memakai hijab yang saya bawa ke set.”

Kemudian, ia menceritakan proses memakai hijab sejak dini di mana saat itu di Amerika Serikat, tidak banyak orang yang memakai hijab.

Lalu ia mengunggah kampanye bersama American Eagle di mana Aden memakai hijab dengan bentuk jeans. “Saya sempat membenarkan hal seperti ini. Saya berpikir brand membutuhkan orang untuk memakai hijab.”

“Tetapi saat itu saya sangat “depresi” untuk berbagai “representasi” sampai saya kehilangan diri saya.” Halima Aden juga mengunggah dirinya memakai jeans tersebut dan merasa kecewa mengapa ia memperbolehkan brand memperlakukannya seperti itu.

Halima Aden menjadi model hijaber pertama kelahiran Somalia yang berjalan di fashion week Milan, New York, dan sebagainya. Ia juga tampil di majalah dan berbagai kampanye brand.

Ia lahir di kamp pengungsi di Kenya dan berpindah ke Amerika Serikat pada umur 7 tahun. Halima Aden menjadi ratu homecoming muslim pertama di sekolahnya di Minnesota. Kemudian ia menandatangi kontrak dengan IMG Models di tahun 2017 dan memulai kariernya sebagai model.

Aden juga menceritakan bagaimana ibunya selalu memintanya untuk keluar dari industri tersebut. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa apa yang ibunya katakan benar.

“Apa yang saya salahkan terhadap industri ini adalah kurangnya penata gaya MUSLIM.”