Anda Termasuk Ailurophile atau Pencinta Kucing? Menurut Sains, Ini Pengaruh Baiknya pada Fisik dan Mental
Ilustrasi pencinta kucing atau ailurophile dan pengaruh baiknya pada kesehatan (Unsplash/Mike San)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Memelihara kucing di rumah, merupakan pilihan yang perlu dipertanggungjawabkan. Karena binatang berbulu yang seringkali bertingkah lucu ini merupakan makhluk yang patut dicintai. Apabila Anda menganggap diri sebagai ailurophile atau pencinta kucing, tentu mengerti kenapa merelakan jutaan ribu rupiah dalam setahun untuk merawatnya. Bahkan, meluangkan waktu setiap harinya untuk bermain bersama anabul kesayangan.

Kecintaan manusia terhadap kucing menggerakkan peneliti untuk membuktikan efeknya pada kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Melansir laman Berkeley University of California, Selasa, 16 Agustus, ini pengaruh baik pada mental dan fisik bagi para pencinta kucing atau ailurophile.

Lebih sejahtera

Pemilik kucing memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik daripada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan, menurut penelitian yang dilakukan di Australia. Penelitian ini dipublikasikan pada 2015 dengan pengambilan data kuesioner. Pemilik kucing mengaku merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, tidur teratur, fokus, dan mampu menghadapi masalah lebih baik.

Penelitian lainnya dilakukan pada anak-anak di Skotlandia. Anak-anak yang memiliki ikatan kuat dengan kucing memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi. Semakin mereka terikat, mereka merasa semakin bugar, energik, penuh perhatian, dan tidak lagi sedih ataupun kesepian.

pencinta kucing atau ailurophile dan pengaruh baiknya pada kesehatan
Ilustrasi pencinta kucing atau ailurophile dan pengaruh baiknya pada kesehatan (Unsplash/Freestocks)

Stres lebih rendah

Tak satupun manusia tidak memiliki masalah dan stres membayangi ketika hidup penuh dengan tekanan. Kucing yang berlari-larian di ruang keluarga, kemudian mengajak berinteraksi dengan berbagai aksinya, dapat membantu menghilangkan stres.

Ini dibuktikan dalam sebuah penelitian pada 120 pasangan menikah. Peneliti mengamati bagaimana pasangan tersebut merespons stres dengan monitor detak jantung dan tekanan darah. Uniknya, pemilik kucing lebih cenderung memiliki detak jantung dan tekanan darah mereka lebih rendah serta lebih sedikit membuat kesalahan matematis. Mereka terlihat paling tenang dan membuat sedikit kesalahan saat kucing mereka ada. Secara umum, temuan ini juga menyimpulkan bahwa pemilik kucing lebih cepat pulih secara fisiologis.

Kucing bisa menenangkan, karena mereka tidak menghakimi pemiliknya ketika memiliki kemampuan matematika yang buruk. Seperti yang dijelaskan oleh Karin Stammbach dan Dennis Turner dari university of Zurich, kucing bisa menerima dan memberi kenyamanan. Dengan begitu bisa memberikan dukungan emosional dalam situasi stres.

Membangun hubungan positif

Penelitian menemukan bahwa pemilik kucing lebih sensitif secara sosial, lebih percaya pada orang lain, dan lebih menyukai orang lain daripada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan. Jika Anda menyebut diri sebagai ailurophile, Anda akan cenderung berpikir orang lain lebih menyukai Anda dibanding yang tidak menganggap diri sebagai pencinta kucing, atau bahkan anjing.

“Perasaan positif tentang anjing/kucing dapat menimbulkan perasaan positif tentang orang lain, atau sebaliknya,” tulis Rose Perrine dan Hannah Osbourne dari Eastern Kentucky University. Tambah peneliti dari Inggris, hewan peliharaan tampaknya bertindak sebagai ‘katalisator sosial’ yang mendorong kontak sosial antar manusia.

Kesehatan

Dalam penelitian, peneliti mengikuti 4.435 orang selama 13 tahun dan menemukan orang yang memiliki kucing di masa lalu lebih kecil kemungkinannya meninggal karena serangan jantung daripada orang yang tidak memiliki kucing. Peneliti menunjukkan bahwa kucing lebih seperti ‘obat’ pencegahan daripada pengobatan untuk penyakit yang sedang dialami.

Penelitian lain dilakukan oleh James Sarpell dari University of Pennsylvania. Menemukan bahwa keluarga yang mengadopsi kucing selama 10 bulan, melaporkan keluhannya berkurang. Mereka lebih sedikit merasakan sakit kepala, sakit punggung, dan pilek. Meskipun penelitian ini kecil sampelnya dan bersifat korelasional, tetapi kucing bisa memberikan kegembiraan.