Stres Mempengaruhi Tingkat Kesuburan Pria, Begini Efeknya Menurut Penelitian
Ilustrasi efek stres pada kesuburan pria (iStockphoto)

Bagikan:

PALEMBANG- Kesehatan dapat menurun akibat stres yang berkepanjangan. Bahkan stres dapat memicu masalah kesehatan pada jantung, pernapasan, obesitas, dan depresi. Sebuah studi efek stres pada tingkat kesuburan pria yang mana mempengaruhi kualitas sprema menurun.

Studi dilakukan oleh peneliti dari Mailman School of Public Health di Columbia University, New York. Penelitian dalam jurnal  Fertility and Sterility , dilansir  Medical News Today , Senin, 11 Juli. Tim, seberapa besar pengaruh stres pada sperma dan kualitas air mani.

Para peneliti melibatkan 193 pria berusia 38-49 tahun antara tahun 2005 sampai 2008. Semua pria yang terlibat merupakan bagian dari Studi Lingkungan dan Reproduksi di Kaiser Foundation Health Plan di Oakland, California.

Penelitian Pengaruh Stres pada Tingkat Kesuburan Pria

Penelitian tersebut melaporkan, pria yang mengalami dua atau lebih peristiwa yang penuh tekanan dalam satu tahun terakhir memiliki kualitas sperma lebih rendah daripada pria yang tidak mengalami peristiwa penuh tekanan. Sebagai bagian dari penelitian, para partisipan diminta untuk melengkapi tes yang mengukur tingkat stres, termasuk tempat kerja, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dan stres yang dirasakan secara keseluruhan.

Sampel air mani juga diuji menggunakan metode pengujian kedewasaan berdasarkan standar air mani dan bentuk atau morfologi serta motilitas atau pergerakan sperma. Para peneliti melaporkan bahwa pria yang mengalami hidup penuh tekanan dalam satu tahun terakhir memiliki persentase motilitas dan morfologi lebih rendah. Diluar pengaruh kesehatan reproduksi dan masalah kesehatan lainnya, stres berpengaruh besar pada kualitas air mani.

lebih spesifik, pria yang mengalami pekerjaan memiliki kadar hormon testosteron lebih rendah dalam air mani mereka. Ini juga mempengaruhi kesehatan reproduksi. Selain itu, mereka menemukan bahwa pria yang menganggur juga mengalami kualitas air mani yang lebih rendah dariada mereka yang bekerja.

Stres Mempengaruhi Produksi Sperma

Stres, menurut teori yang dipaparkan peneliti, dapat mengaktifkan glukokortikoid. Glukokortikoid adalah hormon steroid yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein sehingga dapat mengurangi kadar testosteron dan produksi sperma.

Di samping itu, stres oksidatif atau stres fisiologis yang disebabkan oleh radikal bebas, juga berkaitan dengan kualitas dan kesuburan air mani.

“Stres telah lama diidentifikasi memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Penelitian kami menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi pria juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka,” terang peneliti utama Teresa Jenevic, Ph.D., asisten profesor di Rutgerss School of Public Health.

Stres Menurunkan Kualitas Air Mani

Studi ini, kata peneliti, merupakan penelitian pertama yang menggunakan ukuran subjektif dan objektif dari stres. Sebagai hasilnya, mereka menemukan hubungan yang signifikan antara penurunan kualitas air mani dan stress.