4 Fakta Tentang Suplemen Melatonin yang Wajib Anda Tahu Sebelum Mulai Mengonsumsinya
Ilustrasi mengonsumsi suplemen (Polina Tankilevitch/Pexels)

Bagikan:

PALEMBANG- Kadar melatonin yang tidak seimbang menyebabkan anda mengalami gangguan tidur. Rasa ngantuk dan terjaga dalam terlelap sepanjang malam dipicu oleh hormon melatonin. Untuk itu bagi mereka yang memiliki masalah tidur, suplemen hormon melatonin jadi andalan untuk dikonsumsi.

Tapi jika Anda mengonsumsi suplemen ini setiap malam untuk membantu Anda lebih sehat dan tidur nyenyak, pastikan dulu Anda membaca beberapa fakta terkait suplemen melatonin yang VOI rangkum dari laman Mind, Body, Green, Minggu, 17 April.

Melatonin hanya bisa digunakan untuk jangka pendek

Penggunaan suplemen melatonin akhir-akhir ini sangat populer. Padahal, melatonin dapat diproduksi secara alami oleh tubuh. Selain itu, penggunaan suplemen ini tidak disarankan di negara-negara Amerika Serikat dan Kanda, menurut David Kennaway, Ph.D., pimpinan program penelitian Circadian Physiology Group di University of Adelaide, Australia.

Kennaway juga menjelaskan bahwa di luar AS dan, penggunaan melatonin membutuhkan resep dan hanya ditujukan untuk penggunaan jangka pendek.

Melatonin membantu mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik

Banyak orang berpikir jika melatonin bekerja sebagai pemberi sinyal rasa kantuk pada tubuh dan juga dapat meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan. Namun, menurut dokter Frank Lipman, MD, melatonin bekerja baik untuk mengembalikan jadwal tidur atau ritme sirkadian untuk sementara waktu. Hingga saat ini, belum ada bukti cukup yang mengatakan bahwa suplemen melatonin dapat meningkatkan kualitas tidur untuk jangka waktu yang lama.

Tidak aman dikonsumsi dalam dosis tinggi

Anda mungkin tergoda untuk mengonsumsi suplemen melatonin dalam jumlah banyak untuk efek tidur lebih cepat. Namun, Shelby Harris, PsyD, DBSM, ahli perilaku tidur dan penulis buku The Women's Guide to Overcoming Insomnia menyebutkan kalau suplemen melatonin paling baik dikonsumsi dalam dosis rendah sekitar 0,5 miligram hingga satu miligram. 

“Jika Anda mengonsumsi lebih dari tiga hingga lima miligram setiap malam, melatonin tidak dapat bekerja dengan baik. Tidak ada data yang menunjukkan bahwa lebih dari 0,5 miligram hingga satu miligram diindikasikan untuk masalah tidur, dan terkadang lebih banyak lagi," terang Harris. Selain itu, mengonsumsi melatonin, terutama pada dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan mimpi buruk, pusing, dan sakit kepala.

Memiliki efek samping

hanya karena melatonin diproduksi secara alami oleh tubuh, bukan berarti suplemen satu ini tidak memiliki efek samping bila dikonsumsi secara eksogen sebagai bantuan tidur. Karena melatonin adalah hormon, maka mengonsumsi suplemen melatonin secara terus menerus tettu dapat memengaruhi kerja hormon yang lain juga. "Mengonsumsi melatonin dengan dosis lebih dari tiga hingga lima milligram dari waktu ke waktu, akan memengaruhi hormon yang lain dan menekan kemampuan tubuh Anda sendiri untuk memproduksi melatonin,” terang Lipman.

Ikuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel . Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk Anda.