Karmic Relationship, Ikatan Cinta yang Penuh Konflik dan Drama namun Sulit Diakhiri
Ilustrasi (Boris Jovanovic/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pernahkan Anda berada dalam situasi hubungan percintaan yang membuat Anda tergila-gila dengan sang kekasih, namun di lain sisi Anda juga merasa tertekan tapi tak ingin melepaskannya? Jika ya, itu berarti Anda berada dalam hubungan yang dinamakan karmic relationship.

Melansir Beautynesia, Rabu 13 April, karmic relationship atau hubungan karma adalah hubungan percintaan yang dipenuhi tantangan yang membebani tapi sangat sulit dipertahankan juga tidak mau melepaskan. Hubungan ini diwarnai dengan gairah romansa dan rasa sakit yang seringkali datang secara bersamaan.

Sekalipun Anda merasa cocok dengan pasangan, namun jika hubungan ini tetap dipertahankan Anda hanya akan merasa sakit dan kehilangan diri sendiri. Sanam Hafeez, PsyD, seorang neuropsikolog dan anggota fakultas di Universitas Columbia, melansir Healthline mengatakan bahwa karmic relationship bukan hubungan yang bisa bertahan lama, namun menyimpan pelajaran bagi siapapun yang menjalaninya. 

Agak rumit mengidentifikasi karmic relationship. Selain penjelasan di atas, berikut tanda-tanda yang menunjukan jika Anda mengalami hubungan karma.

Banyak terjadi konflik dan drama

Tak ada hubungan yang tak diwarnai dengan pertengkaran. Konflik dan drama memang kerap dianggap sebagai bumbu percintaan. Namun dalam hubungan karma, pasangan akan dihadapkan dengan kedua hal ini secara terus menerus tanpa henti yang mengakibatkan rasa sakit dan kekecewaan.

Mengeluarkan sisi negatif

Karena kondisi naik turun dalam hubungan karma sering terjadi, tak heran jika sisi buruk diri mulai terkuak. Anda merasa sulit mengontrol energi negatif dalam diri saat sedang berada bersama pasangan. Bahkan Anda jadi susah mengenali diri sendiri.

Hubungan berjalan sepihak

Karmic relationship sebenarnya tak jauh-jauh dari hubungan toksik dan bertepuk sebelah tangan. Dimana, hubungan ini membuat salah satu pihak menjadi egois dan membenarkan segala cara demi membuat diri sendiri bahagia dalam hubungan.

Hubungan selalu membuat lelah

Semua rasa suka dan duka, miskomunikasi, kodependensi, menjadi melelahkan secara energi, mental dan emosional, terutama saat berada bersama pasangan.

Bergantung pada pasangan

Ketergantungan ini menyerupai hubungan yang kondependen di mana Anda tidak bisa membiarkan pasangan pergi meski dia telah menyakiti dan mengecewakan perasaan Anda. Mudahnya karena Anda merasa dia adalah belahan jiwa yang ditakdirkan untuk Anda. Sehingga sesakit apapun perbuatannya, Anda tetap akan berusaha mempertahankan hubungan.