Untuk Menyehatkan Mental, Kenali Batasan dan Manfaat Bersikap Baik pada Orang Lain
Ilustrasi manfaat bersikap baik pada orang lain (iStockphoto)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak penelitian menunjukkan bahwa sikap berkaitan erat dengan kesejahteraan mental. Termasuk bersikap baik pada orang lain, yang ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Hanya saja perlu batasan supaya seimbang.

Mengutip VerywellMind, Kamis, 7 April, bersikap baik didekatkan dengan karakteristik altruisme, empati, keadilan, kemurahan hati, kebermanfaatan, kejujuran, kebaikan, kesopanan, tanggung jawab, dan perhatian. Meskipun definisi baik dapat bervariasi bagi setiap orang, pun dalam psikologi kepribadian menunjukkan terdapat ciri kepribadian berbeda terkait dengan kualitasnya. Sedangkan batasan bersikap baik berkaitan dengan nilai, seperti kesopanan, rasa hormat, dan menghargai.

Perilaku baik, bermanfaat untuk mendorong hubungan sosial lebih besar. Selain juga mendorong kesehatan mental kita sendiri. Untuk manfaat dari bersikap baik, antara lain berikut ini:

1. Mengurangi stres

Kebaikan juga berperan dalam menghilangkan stres. Studi ini menunjukkan bahwa bersikap baik dapat membantu orang mengatasi efek stres secara lebih efektif. Misalnya, dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa orang yang melakukan tindakan kebaikan dilaporkan merasa lebih sedikit stres dan punya perasaan negatif.

manfaat bersikap baik pada orang lain
Ilustrasi manfaat bersikap baik pada orang lain (iStockphoto)

2. Kebaikan akan meningkat

Penelitian lain juga menunjukkan, kebaikan itu menular. Menurut penelitian ini, perilaku kooperatid cenderung memiliki efek kaskade, menyebar hingga tiga derajat pemisahan dari sumbernya. Ini berarti, jika Anda bersikap baik pada satu orang, maka berpotensi orang yang mendapatkan sikap baik dari Anda juga akan bersikap baik pada orang lain.

3. Berpikiran terbuka

Nah, bersikap baik juga memiliki batasan. Seseorang tak perlu bersikap manipulatif dengan berperilaku baik. Kadang, sikap manipulatif justru menghalangi komunikasi dan keaslian yang tulus. Jadi, bersikap baik perlu berpikiran terbuka, tidak menebalkan egosentris.

Emosi negatif, kadang membuat seseorang sulit untuk bersikap baik. Sedangkan keterbukaan pikiran, merupakan hal yang penting dan akan didapatkan ketika bisa menyerap informasi tanpa menghakimi atau berorientasi pada kepentingan personal.

4. Lebih banyak bersyukur

Penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur dapat memiliki banyak manfaat pada kesehatan mental, termasuk mengurangi stres dan mempermudah seseorang untuk mengatasi kesulitan hidup. Ini juga merupakan sikap baik, baik kepada diri sendiri maupun pada orang lain. Artinya, Anda bisa meluangkan sedikit waktu untuk memberikan perhatian pada orang sekitar. Dengan begitu Anda akan terarah pada situasi yang disyukuri.

Itulah batasan sekaligus manfaat kenapa kita perlu bersikap baik pada orang lain. Karena ternyata, tak akan merugi apabila berbaik sikap.