Mengenal Penyebab Bau Keringat, Bukan Cuma Faktor Genetikd an Makanan
Ilustrasi bau keringat (Pexels/Andrea Piacquadio)

Bagikan:

PALEMBANG- Bau keringat yang cukup menyengat memang sangat mengganggu kepercayaan diri saat beraktivitas sehari-hari. Biasanya solusi dari permasalahn bau keringat yaitu dengan memakai deodorant. Dibalik banyaknya keringat dan bau yang apak, ternyata terdapat banyak faktor yang memengaruhinya.

Banyak orang memahami bahwa makan bawang dalam jumlah yang banyak, bisa menyebabkan keringat lebih bau daripada yang sedikit saja mengkonsumsinya. Menariknya, faktor genetik juga memengaruhi lho. Disamping dua faktor tersebut, berikut faktor yang memengaruhi aroma unik dari keringat setiap orang.

1. Keringat mengandung sedikit garam, protein, urea, dan amonia

Sebagian besar keringat adalah air. Keringat murni, sebenarnya tidak berbau. Tetapi tergantung kelenjar mana yang memproduksi keringat. Umumnya, dilansir Healthline, Jumat, 18 Maret, kelenjar ekrin terkonsentrasi di telapak tangan, telapak kaki, dahi, ketiak, dan seluruh tubuh. Keringan ekrin tidak terasa seperti air, karena mengandung sedikit garam, protein, urea, dan amonia.

Sedangkan kelenjar apokrin terkonsentrasi di ketiak, selangkangan, dan area payudara. Hasil sekresi keringat dari kelenjar ini lebih terkonsentrasi setelah pubertas. Mereka berada di dekat folikel rambut dan paling bau.

Menurut Adele Haimovic, MD., dokter bedah kulit dan kosmetik, keringat apokrin sebenarnya tidak berbai. Namun kondisi tertentu memengaruhi dua kelenjar untuk bereaksi. Sistem saraf yang mengontrol suhu tubuh dan kondisi emosional. Kondisi emosional berkaitan dengan respons fight-or-flights yang akan mengirimkan sinyal pada kelenjar keringat sehingga mereka mulai bekerja.

2. Makanan pedas bisa merangsang kelenjar keringat

Senyawa capsaicin dalam makanan pedas menipu otak Anda untuk berpikir bahwa suhu tubuh meningkat, terang Haimovic. Hal ini memicu produksi keringat termasuk juga alergi makanan dan inteloransi. Beberapa orang juga mengalami ‘keringat daging’, yang mana ketika makan terlalu banyak daging maka metabolisme akan menghabiska banyak energi untuk memecahnya sehigga suhu tubuh naik.

3. Selain bawang putih, bawang bombay dan kubis memperburuk bau badan

Bakteri merupakan produk sampingan dari konsumsi makanan tertentu yang dikeluarkan bersama keringat. Ini yang menyebabkan kulit berinteraksi dengan bakteri. Tingginya kadar belerang dalam makanan, seperti dalam bawang putih, bawang bombay, dan kubis, dapat menyebabkan bau badan.

4. Daging merah membuat bau badan kurang sedap

Sayuran bukan tak mungkin menyebabkan bau tertentu, tetapi dalam sebuah penelitian tahun 2006 menemukan bahwa bau badan vegetarian lebih menarik daripada bau karnivora. Bau seseorang yang makan daging merah akan lebih pekat dan kurang menyenangkan.

5. Kebahagiaan menghasilkan bau tertentu

Sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan SAGE Journals, A Sniff of Happiness, menemukan bahwa aroma keringat menunjukkan kebahagiaan. Aroma ini dapat dideteksi orang lain dan merangsang perasaan bahagia di dalamnya juga. Menurut Gün Semin, pemimpin penelitian tersebut, mengatakan kalau kebahagiaan bisa ditularkan lewat aroma keringat.

IKuti terus berita dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel. Kami menghadirkan berita Sumatera Selatan terkini dan terlengkap untuk anda.