5 Cara Mengajari Etika Bersin dan Batuk pada Anak, Tidak Boleh Dilepaskan Secara Sembarangan
Ilustrasi cara mengajari etiket batuk dan bersin pada anak (Freepik)

Bagikan:

PALEMBANG- Saat batuk dan bersin, kita tidak boleh melepaskannya secara sembarangan. Ada etika atau aturan tidak tertulis mengenai cara batuk dan bersin. Hal ini bukan hanya berkaitan dengan kesopanan namun juga menjaga kesehatan. Kuman dan bakteri penyebab infeksi dapat ditemukan dengan mudah di antara anak-anak. Persebarannya dengan ketika batuk atau bersin, setelah itu mudah dengan anak lain.

Itu mengapa orang tua perlu mengajarkan etiket batuk dan bersin. awalnya mungkin butuh dibiasakan, karena kebiasaan ini baru bagi anak-anak. Apalagi ketika pandemi, virus bisa dihindari persebarannya dengan hal sederhana, yaitu dengan menutup kemungkinan tetesan bersin dan batu tersebar. Caranya, berikut langkah-langkahnya.

1. Perankan dengan jelas

Dilansir laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Kamis, 6 Januari, droplet nuclei atau percik renik mengandung virus atau bakteri jika dikeluarkan oleh anak atau orang dewasa yang sedang sakit infeksi respiratori. Penyakit saluran pernafasan seperti selesma, sinusitis, pneumonia.

Langkah pertama, cara bersin dan batuk dengan jelas. Tutupi mulut hingga hidung dengan lengan, baju bagian lengan, atau tisu jika memungkinkan. tunjukkan cara tersebut dengan jelas.

Mengapa menutup dengan lengan, jika dengan tangan harus langsung mencuci karena agar saat memegang barang disekitarnya tidak menempel. Artinya akan lebih efektif menutup dengan lengan bagian dalam siku.

2. Jelaskan bagaimana kuman bisa berpindah

Kebiasaan pengetahuan baru yang paling mudah diajarkan jika diikuti sedikit demi sedikit. Ini diperlukan karena membantu anak-anak memahami bahwa kuman-kuman berukuran sangat kecil dan dengan mudah berpindah, menginfeksi, dan menyebabkan penyakit.

Ajarkan pula, dengan menutup mulut dan hidung ketika bersin serta batuk bisa membantu kuman tidak menyebar terlalu jauh dan menginfeksi orang lain.

Anda juga bisa mengajarkan dengan peragaan, misalnya menggunakan tepung. tepung di telapak tangan kemudian pura-pura batu. Tepung merupakan simbol dari kuman yang menyebar ketika mendapat dorongan terlempar saat batuk.

3. Beri apresiasi ketika anak melakukan dengan benar

Saat Anda melihat buah hati melakukan dengan benar, beri apresiasi. Pastikan memberikan pujian ketika mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Ini akan mendorong mereka untuk terus melakukannya sampai menjadi kebiasaan bagi mereka.

Jika sebaliknya, anak tidak menutupi ketika batuk dan bersin, jangan marahi mereka. Ingatkan dengan lembut agar mereka melakukan yang lain kali.

4. Bimbing dengan contoh

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Ia bisa meniru yang baik dari orang tuanya. Artinya, Anda juga perlu melakukan agar buah hati mengikuti yang Anda.

5. Jadikan itu adalah sebuah aturan permainan

Bermain adalah cara belajar bagi anak-anak. Agar cara mendidik lebih asik dan menjangkau serta dipraktikkan oleh anak-anak, buatlah etiket ini sebagai sebuah aturan permainan. Misalnya dengan memberi gambar lucu di siku ketika anak melakukan etiket batuk dan bersin. Bisa juga mengubahnya menjadi sebuah lagu yang ceria agar mengingatnya dengan lebih mudah.

Semoga saran cara ini bermanfaat  ya . Selain itu, jaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan agar terhindar dari paparan virus, bakteri, dan kuman.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel .