7 Faktor yang Menyebabkan Perut Kembung, Tidak Melulu karena Masuk Angin
Ilustrasi perut kembung bukan karena masuk angin (Pexels/Pavel Danilyuk)

Bagikan:

PALEMBANG- Rasa tidak nyaman dialami saat seseorang sedang dalam kondisi perut kembung. Biasanya saat terjadi kondisi seperti ini juga diikuti dengan kentut terus-menerus.

Salah satu penyebabnya adalah jumlah gas yang ada di dalam perut. Produksi gas berlebihan bisa karena efek konsumsi makanan tertentu dan beberapa hal lainnya dibawah ini.

1. Makanan tertentu meningkatkan produksi gas dalam perut

Bukan berarti makanan tersebut adalah makanan yang tidak baik untuk kesehatan. Tapi perlu diketahui bahwa makanan di bawah ini bisa memicu perut kembung, antara lain:

- kembang kol

- brokoli

- kacang-kacangan

- kubis

- asparagus

- lobak

- susu dan olahannya

- kopi

- beer, wine dan lain sebagainya

Sayuran yang satu famili dengan kubis memang punya fungsi yang banyak. Selain kaya serat, makanan tersebut bisa juga menurunkan kolesterol dan membantu melancarkan pencernaan.

Dilansir Boldsky, Senin, 27 September, sayuran tersebut mengandung karbohidrat yang tidak terserap. Karbohidrat tersebut diolah oleh bakteri yang ada di saluran pencernaan menjadi gula dan meningkatkan nitrogen. Ujung-ujungnya dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk gas.

2. Makan dan minum terlalu cepat

Udara akan masuk ke dalam perut jika minum dan makan terlalu cepat. Nah, udara tersebut akan keluar ketika bersendawa dan kentut. Jadi setiap kali makan dan minum, pelan-pelan dan nikmati setiap suapan.

3. Iritasi pada usus

Penyebab perut kembung selanjutnya disebut irritable bowel syndrome (IBS). Beberapa orang yang merasakan perut kembung disertai muntah dan diare bisa jadi tanda mengalami iritasi pada usus.

4. Jumlah bakteri dalam perut tidak seimbang

Otot perut akan berkontraksi saat kita menyantap makanan. Beberapa infeksi atau kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes bisa menjadi penyebab bakteri dalam perut tidak seimbang.

Nah, bekteri yang enggak seimbang ini bisa menyebabkan kentut bau. Parahnya bisa membuat rasa sakit pada abdominal, muntah, pusing, diare, demam dan lelah.

  1. Intoleransi gluten

Gluten yang ada pada gandum, rye, dan barley bisa menyebabkan banyak produksi gas dalam perut bagi gluten intoleran. Gluten intoleran ini disebut penyakit celiac. Selain itu  bagi penderita celiac, gluten bisa menyebabkan penurunan sistem imun.

  1. Tidak tahan dengan kandungan laktosa

Kandungan laktosa ini ada dalam susu sapi dan olahannya. Laktase dalam usus kecil mengubah laktosa menjadi unsur yang lebih kecil.

Jika usus kecil kurang laktase maka laktosa enggak akan dicerna sempurna dan menyebabkan bakteri aktif menghasilkan gas. Ini juga pada akhirnya menyebabkan perut kembung.

  1. Konsumsi gula artifisial dan obat-obatan tertentu

Tidak setiap kondisi ketika mengonsumsi gula artifisial yang mengandung xylitol, sorbitol, dan mannitol bisa ditolerir tubuh. Ini menyebabkan produksi gas meningkat.

Gas dalam perut meningkat juga mungkin disebabkan oleh beberapa macam obat-obatan termasuk obat mengatasi kolesterol tinggi serta obat diet.

Cara mengatasi perut kembung, antara lain sebagai berikut:

  1. Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang menjadi penyebab perut kembung.
  2. Jika harus mengkonsumsi obat yang menyebabkan perut kembung, konsultasikan pada dokter sebelum berhenti mengkonsumsinya.
  3. Coba makan famili kubis pada porsi yang tepat agar produksi gas dalam perut enggak mengganggu aktivitas.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.