5 Alasan Seseorang Enggan Berkomitmen dalam Hubungan
Ilustrasi alasan seseorang enggan berkomiten (Pexels/Andrea Piacquadio)

Bagikan:

JAKARTA – Komitmen, bagi beberapa orang adalah sesuatu yang menakutkan. Untuk menjatuhkan pilihan hidup, ia jadi enggan dan memilih untuk hidup tak tanpa ikatan. Mungkin kondisi ini tidak merugikan, tetapi orang yang enggan berkomitmen tak jarang merasa terombang-ambing dalam ketidakjelasan kehidupan.

Lantas, apa sebenarnya alasan seseorang enggan untuk menjalin komitmen khususnya dalam hubungan asmara? Berikut daftar alasannya.

1. Merasa rentan

Mengutip Thought Catalog, Senin, 8 November, Einstein pernah menggambarkan tentang kegilaan. Kegilaan adalah ketika melakukan hal yang sama berulang-ulang tetapi mengharapkan hasil yang berbeda. Jadi seseorang yang enggan menganggap berkomitmen akan membosankan namun mengharapkan hasil yang berbeda tentu tidak selaras.

Takut bosan, takut salah, tetapi mengharapkan hasil yang menyenangkan sebenarnya adalah kondisi rentan. Seseorang mungkin perlu berhati-hati untuk menetapkan pilihan tetapi bukan tidak sama sekali mengarahkan kendaraan ke satu arah tujuan.

2. Mengejar sesuatu yang lebih baik

Kehidupan yang sangat kompetitif dan melalui persaingan ketat bisa jadi alasan seseorang untuk enggan berkomitmen. Seumur hidup bahkan dalam kehidupan penuh komitmen, persaingan juga terjadi. Anggapan mengenai ‘di luar sana pasti ada yang lebih baik’ justru menjerumuskan seseorang dalam jurang keengganan untuk berkomitmen.

3. Punya harapan yang tidak realistis

Harapan yang terlalu tinggi bikin seseorang jauh dari realita bahwa setiap orang perlu berkomitmen. Baik berkomitmen dalam hubungan asmara, maupun komitmen dalam hubungan kerja atau hubungan sosial.

4. Menunda waktu

Kejadiannya sama seperti ketika seseorang mencari barang yang ia cari. Meskipun hanya 1 item barang yang dicari, tetapi bisa menghabiskan banyak waktu meski akhirnya menyerah pada pilihan pertama. Ini juga kerap jadi alasan orang yang enggan berkomitmen.

Ketika membayangkan satu hubungan yang sempurna seperti bayangannya, tentu perlu upaya keras untuk mendapatkannya bukan?

5. Membiarkan masa lalu menyetir masa depan

Setiap orang memiliki masa lalu, baik menorehkan kenangan indah maupun perih. Tetapi bagi seseorang yang enggan berkomitmen, masa lalu bisa jadi acuan utama dalam menentukan masa depannya. Meskipun acuan tersebut membuat cemas.

Masalah dalam komitmen tentu memiliki akar. Bahkan masa lalu merupakan faktor penting bagaimana seseorang berperilaku di masa sekarang atau masa depan.