Mengenal <i>Food Combining</i>, Diet untuk Turunkan Berat Badan dan Kesehatan Pencernaan
Ilustrasi mengenal food combining (Pexels/Karolina Grabowska)

Bagikan:

JAKARTA – Dalam aturan diet food combining, mengombinasikan makanan secara tidak tepat bisa berefek pada kesehatan dan buruk untuk pencernaan. Food combining, adalah mengombinasikan makanan tertentu secara tepat yang prinsipnya muncul dalam pengobatan Ayurveda di India kuno atau populer di pertengahan 1800-an.

Mengutip dari Healthline, Kamis, 4 November, ilmu mengombinasikan makanan dikenal dengan istilah tropology. Prinsip penggabungan makanan ini dihidupkan kembali sejak awal 1900-an oleh diet Hay. Sejak itu prinsip menjadi dasar banyak ragam diet modern.

Untuk mengenal lebih lanjut diet food combining yang menyehatkan pencernaan dan efektif menurunkan berat badan, berikut sejumlah faktanya:

Makanan digolongkan menjadi 4 kelompok

Makanan pada prinsip food combining digolongkan menjadi 4 kelompok, yaitu karbohidrat dan pati, buah-buahan, sayuran, protein dan lemak. Selain itu, beberapa menu diklasifikasikan menjadi asam, basa atau netral.

Aturan menggabungkan makanan

Prinsip penggabungan makanan agak sedikit berbeda dengan diet lainnya. Paling umum, aturan yang dipakai adalah hanya boleh makan buah saat perut kosong. Aturan kedua, jangan menggabungkan pati atau karbohidrat dengan protein dan makanan asam. Yang sering dianggap keliru dalam food combining, berbagai jenis protein sering digabungkan.

Anjuran lainnya, hindari minum susu atau produk susu saat perut kosong dan tidak boleh mencampurkan makanan berlemak, makanan manis, buah-buahan, dan sayuran. Semua harus dimakan secara terpisah.

Latar belakang aturan food combining

Pertama, makanan dengan kelompok yang berbeda dicerna pada kecepatan yang berbeda pula. Kalau menggabungkan makanan kelompok berbeda maka makanan lebih lambat dicerna dan menyebabkan ‘kemacetan’ di saluran pencernaan. Ini bisa berefek negatif pada sistem pencernaan dan kesehatan.

Kedua, setiap kelompok makanan membutuhkan enzim yang berbeda untuk mencerna dan enzim bekerja pada tingkat pH yang berbeda, tergantung tingkat keasaman di usus Anda. Artinya, jika dua makanan membutuhkan pH yang berbeda maka tubuh tidak bisa mencerna keduanya secara bersamaan dengan sempurna,

Namun berdasarkan studi, aturan dan latar belakang diet tersebut masih berada pada titik pro dan kontra. Berdasarkan sebuah penelitian, sistem pencernaan manusia berevolusi. Makanan campuran dengan berbagai kelompok, misalnya makan daging sapi tanpa lemak tidak mungkin murni tanpa lemak, tetap bisa dicerna asalkan pada batas tingkat aman untuk kesehatan dan ukuran porsi diet.

Relevansi antara aturan diet dan latar belakang food combining dengan kesehatan pencernaan memang tidak terbukti secara sains. Meskipun dengan menjalankan aturan tersebut bisa menurunkan sekitar 8 kilogram dalam waktu 6 minggu. Sejauh ini, jenis diet yang tepat perlu dikaitkan dengan kondisi alamiah tubuh dan kondisi kesehatan Anda. Diet apa yang sedang Anda jalani saat ini?