Bagikan:

JAKARTA - Pernahkah Anda merasa suka untuk makan es batu? Jika kebiasaan ini terus terjadi dan Anda ketagihan untuk ngemil es batu, maka perlu diwaspadai, karena bisa menjadi tanda dari pagophagia.

Pagophagia merupakan dorongan untuk makan es baru, yang sering terkait dengan masalah kesehatan tertentu seperti anemia atau gangguan psikologis. Dikutip dari WebMD, pada Selasa, 8 April 2025, pagophagia termasuk dalam gangguan makan pica, yakni kebiasaan makan sesuatu yang tidak memiliki kandungan gizi, salah satunya es batu.

Gejala Pagophagia

Salah satu gejala utama pagophagia adalah kebiasaan mengonsumsi es baru dan tidak bisa berhenti. Tak hanya es batu, beberapa orang dengan kondisi ini juga suka makan lapisan es yang terbentuk di dalam freezer, minum minuman sangat dingin, atau mengunyah langsung es batu.

Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang wajib diwaspadai juga. Mulai dari sakit kepala, kulit kering, kelelahan, depresi, detak jantung cepat, sakit lidah, dan nafsu makan yang buruk.

Penyebab Pagophagia

Terdapat beberapa penyebab seseorang mengalami pagophagia, salah satu paling umum adalah kekurangan zat besi atau anemia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang anemia sering punya dorongan kuat untuk mengunyah es batu, karena sensasi dinginnya dinilai bisa meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah.

Selain itu, kondisi psikologis juga dapat berperan menyebabkan seseorang terkena pagophagia. Stres, kecemasan, atau bahkan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dapat membuat seseorang mencari kenyamanan melalui kebiasaan tertentu, termasuk mengunyah es batu.

Dampak Buruk

Meski sering dianggap hal remeh, pagophagia kebiasaan makan es batu ini bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah kerusakan gigi, karena es batu dapat menyebabkan enamel gigi terkikis, hingga membuat gigi lebih sensitif terhadap makanan panas dan dingin.

Pagophagia juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan anemia defisiensi besi, yang harus ditangangi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan tubuh mengalami kelelahan ekstrem, sulit berkonsentrasi, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Pencernaan juga dapat terganggu dengan kebiasaan mengunyah es batu. Es batu tidak memiliki nilai gizi, sehingga asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat terganggu dan pada akhirnya mempengaruhi keseimbangan metabolisme.

Cara Mengatasi Pagophagia

Untuk mengatasi kondisi ini, ketahui dahulu penyebabnya. Jika berkaitan dengan anemia, maka periksa kadar zat besi tubuh Anda dan konsultasi dengan dokter terkait suplemen atau pola makan untuk memperbaiki kadar zat besi dalam tubuh.

Kondisi ini juga dapat dipicu karena stes, sehingga carilah cara mengelola emosi dengan benar, seperti meditasi hingga olahraga rutin. Mengurangi makan es batu juga dapat dilakukan dengan mencari alternatif lebih sehat, seperti mengonsumsi buah beku.