JAKARTA - Minyak masak adalah salah satu bahan yang dapat ditemukan di hampir semua dapur. Minyak masak banyak digunakan untuk membuat tekstur masakan menjadi renyah dan aromanya lebih harum. Ada beberapa jenis minyak masak yang dapat dipilih, seperti minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak wijen. Jenis minyak masak dari setiap bahan bisa jadi mengalami proses pembuatan yang berbeda pula, sehingga setiap jenis minyak masak memiliki karakteristik berbeda.
Berikut ulasan lebih lanjut tentang jenis-jenis minyak masak yang VOI rangkum dari laman WebMD, Kamis, 13 Februari.
Minyak Zaitun
Penghargaan terbaik secara menyeluruh diberikan kepada minyak zaitun. Anda dapat menggunakannya untuk hampir semua jenis masakan. Jenis yang paling sehat adalah minyak zaitun murni (EVOO). Minyak ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melawan peradangan. Minyak ini menurunkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah. EVOO juga kaya akan antioksidan, yang menangkal kerusakan sel.
Minyak MCT
Singkatan dari trigliserida rantai menengah (sejenis lemak), Anda dapat menambahkannya ke dalam smoothie dan saus salad untuk menambah lemak sehat. Penelitian menunjukkan minyak ini dapat membantu Anda makan lebih sedikit, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut.
Minyak Alpukat
Minyak alpukat cocok untuk disajikan dingin (dalam salad, saus, atau smoothie) dan panas (dipanggang, dipanggang). Minyak ini mengandung asam oleat tinggi, asam lemak dengan banyak manfaat kesehatan. Dan bila Anda memakannya dengan sayuran, minyak ini dapat meningkatkan jumlah antioksidan yang Anda konsumsi. Minyak ini dapat mencegah peradangan dan meredakan gejala radang sendi, pun dapat mencegah Anda terkena penyakit gusi.
Minyak Biji Rami
Meskipun titik asapnya (suhu saat minyak mulai berasap) terlalu rendah untuk dimasak, minyak biji rami merupakan pilihan tepat untuk salad, saus, dan smoothie. Minyak ini membantu meningkatkan omega-3. Asam alfa-linolenat (ALA) dalam minyak biji rami baik untuk Anda yang menderita penyakit jantung, dan bahkan dapat menurunkan tekanan darah.
Minyak Canola
Minyak ini rendah lemak jenuh tetapi tinggi lemak tak jenuh tunggal (seperti minyak zaitun). Minyak ini juga mengandung fitosterol, yang dapat membantu menurunkan jumlah kolesterol diserap tubuh. Minyak ini juga merupakan sumber omega 3 baik, manfaat lain untuk jantung.
Minyak Almond
Minyak ini mengandung banyak lemak tak jenuh tunggal dan vitamin E. Minyak almond olahan memiliki titik asap tinggi, sehingga cocok untuk memasak dengan suhu tinggi seperti bakar-bakaran. Minyak almond mentah memiliki rasa seperti kacang dan paling cocok sebagai saus salad atau dituang ke pasta.
BACA JUGA:
Minyak Kenari
Anda tidak boleh menggunakannya untuk hidangan panas, tetapi rasa kacang dari minyak kenari menjadikannya pilihan lezat untuk disiramkan di atas sayuran atau dalam saus atau dressing cuka. Minyak ini mengandung banyak asam alfa-linolenat (ALA), yang bermanfaat bagi jantung dan kulit Anda.
Minyak Kelapa
Tidak sesehat sesuai perkiraan, minyak kelapa sebagian besar mengandung lemak jenuh, yang meningkatkan kolesterol LDL, yang buruk bagi jantung Anda. Selain itu, minyak kelapa juga hampir tidak mengandung vitamin dan mineral. Sebaiknya tetap gunakan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun dan kanola.
Minyak Kacang
Jika Anda memutuskan untuk memasak dengan minyak kacang, pilihlah versi yang diperas dingin daripada yang dimurnikan. Minyak yang diperas dingin mempertahankan lebih banyak nutrisi, seperti vitamin E, antioksidan yang membantu melindungi jantung. Minyak kacang juga memiliki titik asap sangat tinggi. Itulah sebabnya minyak ini jadi pilihan populer untuk memasak dengan suhu tinggi.
Minyak bisa alami kerusakan, jadi jangan gunakan jika baunya tidak sedap. Selain itu, hindari penggunaan minyak jelantah. Minyak dengan titik asap tinggi paling baik untuk menumis. Tumis dengan minyak yang memiliki titik asap sedang-tinggi. Sedangkan, gunakan minyak dengan titik asap rendah untuk saus salad dan saus cocol.