7 Cara Menghadapi Orang Toksik di Lingkaran Pertemanan, Lakukan Biar Nggak Lelah Mental Sendiri
Ilustrasi cara menghadapi orang toksik (Freepik/Wayhomestudio)

PALEMBANG - Dalam sebuah circle pertemanan terkadang ada teman yang menyebalkan atau bikin lelah. Orang yang masuk kategori tersebut disebut dengan teman toksik.

Secara definitif, toxic people mungkin merupakan pelabelan yang rujukannya sangat subyektif, sesuai konteks relasi, dan enggak spesifik. Meskipun secara psikologis dikategorikan sebagai seseorang yang mengalami gangguan kepribadian yang perlu diperiksa secara klinis.

Tetapi ketika berjumpa atau berproses dengan seseorang yang beracun dan membuat orang disekitarnya merasa tidak nyaman Anda bisa melakukan cara-cara cerdas supaya tidak menghabiskan energi.

1. Menetapkan batas-batas fisik

Menetapkan batas fisik perlu dilakukan, terutama untuk mengalokasikan seberapa waktu yang ingin Anda curahkan untuk orang-orang dalam hidup Anda. Ketika seseorang beracun ada di dalam lingkaran sosial Anda, maka dibutuhkan batasan seberapa banyak kontak dengan orang tersebut.

2. Bangun batas emosional

Seseorang sangat mungkin tak bisa memilih rekan kerja, teman sekelas, maupun atasan. Ini artinya tak mungkin mengontrol hal diluar diri, namun Anda tetap bisa mengontrol batas emosional diri supaya energi emosional Anda tak terkuras. Jadi, kurangi mengeluh tentang mereka di waktu luang Anda. Sebab ini membantu mengingatkan diri agar perasaan tidak terbawa dan merasa lelah.

3. Mengendalikan diri sendiri

Anda tak bisa mengendalikan apa yang orang lain lakukan, tetapi bisa mengelola energi supaya tidak terbuang. Dilansir Psychology Today, Senin, 10 Januari, Amy Morin, LCSW., psikoterapis dan penulis buku 13 Things Mentally Strong People Don’t Do, menyarankan untuk berfokuslah untuk mengendalikan bagaimana Anda menanggapi orang lain.

4. Menepati janji Anda sendiri

Hubungan yang buruk semakin buruk jika diperkeruh dengan janji-janji yang fleksibel. Artinya, jika Anda telah menetapkan batas-batas tertentu maka tindaklanjuti hal tersebut.

5. Mengontrol pikiran

Teran Morin, memikirkan hal-hal seperti “dia selalu merusak hariku” atau “dia membuatku merasa buruk” justru memberi orang-orang toksik berkuasa atas pikiran Anda. Maka, lakukan percakapan yang lebih sehat dengan diri sendiri. Saran Morin, tanggapi dengan mengingatkan diri sendiri tentang pilihan Anda dan bahwa Anda tidak harus mengikuti alur toksik.

6. Melakukan strategi koping yang sehat

Strategi koping merupakan cara untuk mengatasi stress dan menjaga kesehatan mental, dan menurut Morin diperlukan supaya tidak menguras energi Anda. Cobalah bereksperimen dengan keterampilan mengatasi situasi, mulai dari bersyukur hingga meditasi.

7. Prioritaskan kesejahteraan personal

Kesejahteraan personal tidak melulu soal jumlah tabungan atau jumlah uang yang dipunya. Tetapi berkaitan erat dengan prioritas apa yang telah Anda dapatkan dan tidak karena harus bersinggungan dengan orang toksik. Nah, cara untuk mengatasinya, kenali prioritas Anda. Kemudian jalankan sesuai nilai-nilai yagn Anda punya serta bernegosiasi dengan situasi melelahkan tersebut.

Saran Morin, seseorang membutuhkan cara untuk membangun mental kuat. Tanpa ‘olahraga’ mental, yaitu dengan mengontrol energi serta membangun batasan yang sehat, seseorang mungkin tak akan memiliki ‘otot’ mental kuat.

 Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI Sumsel.