Bagikan:

JAKARTA - J&T Cargo mengumumkan telah berhasil mengirim lebih dari 48 juta paket sepanjang tahun 2024.

Seiring dengan kinerja tersebut, omzet perusahaannya juga tercatat tembus 99,5 persen dari target yang dipasang.

Training & Talent Development Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah mengatakan capaian tersebut tidak lepas dari investasi yang dilakukan perusahaan dalam teknologi, termasuk adopsi kecerdasan buatan (AI) untuk optimasi rute pengiriman serta digitalisasi sistem pelacakan real-time.

“Ini menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 20 Maret.

Muhammad Said bilang di tahun 2025, J&T Cargo akan terus mengembangkan teknologi dan layanan guna menghadirkan pengalaman logistik yang lebih efisien.

“Kami percaya bahwa logistik yang efisien adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital. Dengan teknologi AI dan optimasi supply chain, J&T Cargo berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang lebih cepat, akurat, dan dapat diandalkan,” ujarnya.

Muhammad Said juga memgungkapkan J&T Cargo berencana untuk memperkenalkan rencana peningkatan merek yang akan mulai diluncurkan pada Mei 2025.

“Peningkatan ini mencakup penyegaran tampilan visual dan juga optimalisasi layanan secara menyeluruh guna menciptakan pengalaman logistik yang lebih profesional, efisien, dan cerdas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muhammad Said mengatakan dengan lebih dari 100 pusat gudang distribusi (gateway), 8.000 unit kendaraan, dan lebih dari 3.500 outlet yang beroperasi, J&T Cargo semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri logistik di Indonesia.

“Ke depan, J&T Cargo tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui program ekspansi mitra logistik, peningkatan efisiensi distribusi barang, serta mendukung program-program pemerintah dalam percepatan transformasi digital dan penguatan infrastruktur logistik,” ucapnya.

Sejak mulai beroperasi pada Agustus 2021, J&T Cargo telah berkembang pesat dengan menjangkau 98 persen wilayah di Indonesia, menawarkan layanan yang mencakup seluruh segmentasi pasar B2B, B2C, C2C yang meliputi pengiriman paket kecil hingga besar, FTL (Full truckload), LTL (Less than truckload), serta solusi gudang dan supply chain management (SCM).

Muhammad Said bilang dengan jaringan global yang terus meluas, J&T Cargo kini telah hadir di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan China, serta bersiap untuk ekspansi ke Meksiko, Vietnam, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.

“Dengan berbagai inovasi dan ekspansi yang tengah berjalan, J&T Cargo optimistis dapat terus tumbuh dan menghadirkan solusi logistik yang lebih baik bagi pelanggan,” tutupnya.