JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan 792 hektare (ha) lahan aset perusahaan pelat merah untuk mempercepat target pemenuhan 3 juta rumah.
Hal tersebut disampaikan Erick usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan sejumlah asosiasi pengembang perumahan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Erick bilang dari total lahan tersebut setidaknya akan menghasilkan sekitar 123.000 unit rumah. Baik dalam bentuk vertikal maupun rumah tapak.
“Untuk percepatan 792 hektare jelas kita mapping-kan ini bisa dipercepat, kurang lebih 123.000 rumah yang bisa dilakukan percepatannya,” tuturnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 10 Februari.
Adapun lahan tersebut berasal dari aset milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Perumnas. Lokasinya tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek.
Erick bilang dalam pertemuan tersebut juga disepakati kerja sama dengan berbagai sektor sekaligus memastikan adanya payung hukum yang jelas dan transparan demi memberikan kepercayaan kepada publik.
Nantinya, sambung Erick, lahan tersebut akan dimaksimalkan oleh pengusaha swasta dengan berbagai konsep kerja sama bisnis bisa berupa perusahaan patungan (joint venture), kerja sama operasi (KSO) maupun dalam bentuk lainnya.
“Karena itu saya bullish, saya sangat optimis, makanya tadi saya bersepakat dua hal dengan Pak Ara sebagai Menteri Perumahan dan juga tentu pihak swasta, baik besar, menengah, kecil,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan bahwa ada lima lahan yang akan dikembangkan untuk membangun 123.000 unit rumah.
BACA JUGA:
Rumah tersebut akan dikembangkan dengan konsep transit oriented development (TOD) yaitu Pulau Gebang, Jakarta; Stasiun Cicayur Tangerang; Stasiun Jurangmangu, Tangerang Selatan; revitalisasi rumah susun atau rusun Klender, Jakarta; dan rumah tapak di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Jadi sudah ada beberapa lahan yang dari Perumnas memang kita siapkan. Tadi disampaikan Pak Erick, 729 ha itu. Sebagian besar milik Perumnas dan ada beberapa lokasi. Lima lokasi yang dimiliki oleh KAI, (aset) milik KAI ini semuanya ada di stasiun,” jelasnya.