Bagikan:

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan layanan penyeberangan menghadapi lonjakan penumpang dan kendaraan pada Angkutan Lebaran 2025. Salah satunya dengan menyiapkan 67 unit kapal.

Sekadar informasi, mudik Lebaran tahun ini juga bertepatan dengan libur dan cuti bersama Hari Raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 28 hingga 29 Maret.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menjelaskan bahwa ASDP telah menyusun strategi komprehensif untuk memastikan layanan tetap prima selama periode mudik Lebaran 2025.

“Kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif, berkoordinasi aktif dengan regulator terkait penambahan armada kapal, peningkatan kapasitas pelabuhan, serta sosialisasi masif mengenai pentingnya membeli tiket lebih awal melalui Ferizy,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 10 Februari.

Shelvy bilang untuk menghadapi lonjakan arus kendaraan, ASDP telah memperluas kapasitas parkir dan menyiapkan pelabuhan pendukung. Di Pelabuhan Merak, 67 kapal siap dioperasikan dengan kapasitas harian mencapai 25.067 kendaraan.

“Sementara itu, Pelabuhan Ciwandan dan Bojonegara (BBJ) akan menjadi pelabuhan alternatif, dengan kapasitas tambahan 6.760 unit kendaraan per hari. Buffer zone tambahan juga telah disiapkan di Indah Kiat untuk mengurai kepadatan,” ucapnya.

Sedangkan di lintasan Ketapang–Gilimanuk, ASDP menyiapkan kapal-kapal besar, buffer zone di jalur arteri, serta rekayasa lalu lintas menuju pelabuhan.

“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diprediksi memuncak pada H-2 Lebaran, bersamaan dengan Hari Raya Nyepi,” jelasnya.

Shelvy mengatakan prediksi puncak arus mudik sendiri diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 atau H-3 Lebaran. Sementara puncak arus balik diproyeksikan pada 6 April 2025 atau H+5 Lebaran.

Untuk itu, sambung Shelvy, ASDP terus berkoordinasi dengan kepolisian dan dinas perhubungan guna memastikan skema lalu lintas yang lebih terorganisir.

“Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai lonjakan penumpang karena Hari Raya Nyepi bertepatan dengan masa puncak mudik. Kami telah menyiapkan pelabuhan perbantuan guna mencegah kepadatan, terutama di Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk,” ujar Shelvy.

Perluasan Inovasi Digital Ferizy

Shelvy bilang sebagai bentuk inovasi digital, ASDP terus mengembangkan platform Ferizy untuk mempermudah masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Pembelian tiket jauh hari, minimal H-60 sebelum keberangkatan, diimbau agar masyarakat tidak menghadapi kendala di pelabuhan.

“Sosialisasi ini akan difokuskan di lintasan strategis seperti Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, dan Ajibata–Ambarita,” tuturnya.

Shelvy mengatakan ASDP juga telah memperluas kanal pembayaran tiket Ferizy melalui transfer bank, virtual account, serta e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, Blu BCA Digital, OVO, dan Dana.

“Tiket juga dapat dibeli melalui aplikasi Livin' Sukha. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dan mengurangi praktik percaloan,” ucapnya.

Dengan kesiapan sarana dan prasarana yang matang, ASDP berkomitmen menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan terkendali bagi seluruh pengguna jasa.

“Sinergi antara Kementerian Perhubungan, BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam menyukseskan Angkutan Lebaran 2025,” katanya.