Melihat dari Dekat Lahan Bekas Tambang yang Disulap Berau Coal Jadi Lapangan Golf
Foto: (Maria Trisnawati/VOI)

Bagikan:

BERAU - PT Berau Coal serius melakukan reklamasi pada lahan bekas tambang batu bara miliknya.

Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara dengan mewajibkan perusahaan pertambangan Indonesia untuk melakukan reklamasi pascatambang serta tanggung jawab sosial perusahaan melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Salah satu langkah reklamasi yang dilakukan PT Berau COal adalah dengan menyulap lahan bekas tambang menjadi lapangan golf yang terletak di Site Binungan, Kabupaten Berau.

Lapangan Golf ini berdiri di atas Blok 5 dan blok 6 yang merupakan lahan yang telah selesai ditambang pada tahun 2005.

Mine Closure Departement Head PT Berau Coal, Doddy Herika mengatakan, Lapangan Golf Binungan merupakan salah satu bagian dari program Kembang Mapan atau Kawasan Pengembangan Masa Depan yang juga terintegrasi dengan program lainnya.

"Kami ingin berharap kawasan bekas tambang ini bisa memberikan manfaat dari nilai ekologis maupun sosial. Kalau ekonominya pasti akan terjadi kalau sudah lakukan nilai sosial," ujarnya saat ditemui di Lapang Golf Binungan, Rabu 6 Desember.

Doddy merinci, luasan area lapangan golf kini mencapai 55,38 Hektar (Ha) dan sudah memiliki 18 Hole dengan fasilitas yang tersedia seperti Green Rough, Fairway, Bunker dan area istirahat.

Doddy menambahkan jika awalnya PT Berau Coal berniat menutup seluruh laha bekas tambang seluas 709 tersebut namun berubah pikiran karenterdapat danau pascatambang yang memiliki kualitas air sesuai dengan standar baku mutu yang bisa dimannfaatkan untuk budidaya ikan air tawar.

Dibangun Atas Permintaan Stakeholder

Doddy menyebut, rencana pembangunan lapangan golf ini dilakukan atas dorongan pemangku kepentingan.

Pada awal didirikan pada tahun 2006 hingga 2009, Lapangan Golf Binungan hanya memiliki 9 hole dan menjadi Lapangan Golf pertama di Indonesia yang dibangun di dalam kawasan pascatambang.

"Sampai 2009 kita coba untuk turnamen pertama dan menimbulkan antusias tinggi dari masyarakat dan stakeholder kemudian  kita perluas menjadi 18 hole," lanjut Doddy.

Karena mendapat sambutan yang baik, PT Berau Coal kemudian memperluas lahan yang akan dijadikan lapangan gold dengan tambahan lahan sebesar 31 Ha dan 9 hole tambahan.

Dengan demikian, lapangan Golf di tengah lahan bekas tambang ini menjadi 51,38 HA dengan total 18 hole,

Diajukan Menjadi Lapangan untuk Turnamen

Dengan sambutan yang hangat dari masyarakat, lapangan ini direncanakan akan menjadi lapangan yang dibuka untuk umum dan digunakan untuk turnamen bergengsi lainnya. Namun Doddy mengakui jika pihaknya masih mengalami beberapa kendala.

"Sekarang sudah buka untuk umum, cuma targetnya kapan jadikan lapangan golf yang memang bisa digunakan untuk turnamen nasional. seperti PON. Memang belum sempat," ujar dia.

Doddy menyebut beberapa hal yang kasih harus disiapkan PT Berau Coal sebelum dijadikan lapangan golf untuk turnamen adalah akes yang lebih cep dari kawasan permukiman warga mengingat batas waktu yang boleh ditempuh oleh atlet golf dalam perjalanan maksimal 45 persen.

"Sedangkan akses ke sini memakan waktu 1 jam. Alhamdulillah kita sudah dibantu program pemerintah," kata dia.

Untuk saat ini, pemerintah telah membangun akses berupa jembatan di Kampung Inaran, Kecamatan Sambaling yang telah mulai dibangun dan dipastikan rampung pada akhir tahun 2023.

"Nanti bisa bawa motor sudah sampai sini dalam waktu 40 menit. jembatan sangat bantu kawasan Kembang Mapan berjalan optimal. Apalagi, lapangan golf ini dilengkapi dengan beragam pemandangan seperti perkampungan warga dan beberapa hole dengan view berupa void.

"Di void memang bekas tambang masih kelihatan ada tanah yg belum dihijaukan. Ini menjadi karakter lapangan golf Berau Coal," pungkas Doddy.