Ada Pameran Plastik dan Karet, Pelaku Usaha Diajak Terapkan Industri Rumah Berbasis Lingkungan
Event Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie (kedua dari kanan). Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Pameran industri mesin, pengolahan dan material plastik serta karet internasional, yakni Plastics & Rubber Indonesia 2023 kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, mulai 15-18 November 2023.

Event Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie menyebut, pameran ini mendorong penerapan praktik industri ramah lingkungan guna meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri.

"Peserta pameran dari dalam dan luar negeri akan menampilkan inovasi terbaru dari industri plastik dan karet, termasuk bahan baku, teknologi, inovasi, dan pengelolaan limbah," ujar Meysia dalam pembukaan pameran Plastics & Rubber Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 15 November.

"Pameran Plastics & Rubber Indonesia memberikan akses kepada para pelaku industri plastik dan karet mengenai pengetahuan dan wawasan pasar, peluang bisnis serta solusi industri untuk membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi energi," tambahnya.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tercatat bahwa nilai ekspor dari sektor plastik dan karet di awal tahun mencapai 1,68 miliar Dolar AS.

Industri ini bahkan menjadi salah satu dari 8 subsektor yang mengalami ekspansi hingga Juni 2023. Kinerja positif juga tercatat dari industri mesin pencetak (Mould) yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Mesyia mengatakan, berdasarkan data yang sama, tercatat bahwa kinerja ekspor industri mold sepanjang 2022 telah mencapai 15,8 juta dolar AS.

Secara global, pangsa pasar pencetakan kemasan tahun ini akan mencapai 375,05 miliar dolar AS dan diperkirakan tumbuh hingga 552,10 miliar dolar AS pada 2028 mendatang.

"Dengan mempertimbangkan proyeksi tersebut, para pelaku industri secara bertahap semakin giat menerapkan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas," kata dia.

Pada kesempatan sama, Direktur Pengembangan Bisnis Indonesia Packaging Federation (IPF) Ariana Susanti mengatakan, penting bagi para pelaku industri merespons pertumbuhan industri kemasan dengan cerdas dan mampu memanfaatkan sumber daya potensial Indonesia untuk produksi bahan baku plastik yang dapat terurai alami, seperti pati, rumput laut, biji alpukat, dan sebagainya.

"Sejalan dengan pertumbuhan yang sudah sangat baik dan melalui kolaborasi antara pemangku kepentingan, tentu diharapkan akan hadir inovasi berkelanjutan lainnya di sektor kemasan," tuturnya.

Adapun pameran yang berlangsung selama 4 hari ini akan menampilkan beragam teknologi dan inovasi terkini, seperti teknologi Metal Additive Manufacturing, Simultaneous Thermogravimetric Analyzer untuk mould & die, Granula PLA (Poly Lactic Acid) sebagai jenis plastik biodegradable baru berbasis bio dan terbarukan, serta inovasi lainnya.