Dukung Pengembangan Kelapa di Indonesia, Kemenkop UKM Apresiasi Penyelenggaraan International Coconut Community di Gorontalo
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Rulli Nuryanto. (Foto: Dok. Humas Kemenkop UKM)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo bersama dengan International Coconut Community (ICC) dan Dewan Kelapa Indonesia (DEKINDO) yang menyelenggarakan kegiatan World Coconut Day 2023. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki secara virtual.

Pasalnya, kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia, khususnya di subsektor perkebunan.

"Komoditas kelapa berkontribusi dalam penerimaan devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku berbagai industri dalam negeri, perolehan nilai tambah dan daya saing, serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan," kata Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Rulli Nuryanto dalam keterangan resminya, Sabtu, 23 September.

Rulli mengatakan, tantangan yang masih dihadapi dalam upaya meningkatkan produktivitas kelapa di Indonesia umumnya berkaitan dengan tanaman kelapa yang telah berusia tua, serangan hama dan penyakit, serta alih fungsi lahan dan aspek finansial bagi petani.

"Saat ini, pemerintah sedang mendorong hilirisasi yang tidak hanya terbatas pada komoditas mineral, tetapi juga pada komoditas non mineral seperti kelapa, rumput laut, sawit dan komoditas-komoditas potensial lainnya," ujarnya.

Dia menyebut, salah satu bentuk dukungan Kemenkop UKM pada hilirisasi industri kelapa ialah pembangunan Rumah Produksi Bersama atau factory sharing untuk olahan kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Pembangunan Rumah Produksi Bersama olahan kelapa ini nantinya akan dikelola oleh koperasi.

Lebih lanjut, Rulli menekankan bahwa daya saing dan ekspor kelapa Indonesia perlu dikembangkan secara terintegrasi dari sektor hulu ke hilir, terkoneksi dengan pembiayaan, dan didukung teknologi terkini.

"Salah satu strateginya melalui koperasi, yang mana para petani bergabung dalam koperasi, selanjutnya koperasi yang akan menyerap produk kelapa dari petani, mengolah, dan menjual hasil produk olahan kelapa ke pasar," ucap dia.

Rulli berharap, dengan acara World Coconut Day 2023 dapat meningkatkan kerja sama di antara negara-negara anggota ICC dalam mengembangkan industri kelapa. "Sehingga, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat negara anggota," tuturnya.

Pada kesempatan sama, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan bahwa acara ini dihadiri oleh 16 negara, di antaranya Papua Nugini, India, Malaysia, Filipina, Prancis, Sri Langka, dan lainnya.

"Acara ini akan mencoba untuk merumuskan roadmap pengembangan kelapa di Indonesia. Kami juga melakukan penanaman 500 ribu kelapa di Gorontalo," pungkasnya.

Adapun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa Indonesia mencapai 2,85 juta ton pada 2021. Jumlah tersebut meningkat sebesar 1,47 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 2,81 juta ton.

Gorontalo sendiri telah memproduksi kelapa sebesar 2,38 persen dari produksi nasional dan ke depannya akan terus dikembangkan.