Erick Thohir Ungkap Alasan Indonesia Kembali Pilih China untuk Bangun Kereta Cepat Surabaya
Ilustrasi Kereta Cepat. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Proyek perpanjangan kereta cepat Surabaya akan dikerjakan kembali oleh mitra dari China.

Adapun sebelumnya, China juga menjadi mitra Indonesia untuk membangin Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan mengapa Indonesia kembali memilih China. Kata dia, hal ini karena menjaga riteme kerja dan sistem dari negara agar proyek bisa cepat rampung.

“Pak Luhut (Menko Marves) sudah bikin statement bahwa kereta api cepat kita lanjutkan sampai Surabaya, karena sudah jalan. Karena kalau gonta ganti negara, ganti sistem, akhirnya perlu waktu yang lama,” ujar Erick kepada media, di JCC, Senayan, ditulis Jumat, 8 September.

Kata Erick, pembangunan kereta cepat Surabaya ini bertujuan untuk percepatan dalam hal peningkatan akses logistik melalui kereta api yang lebih efisien.

Bahkan, Erick juga meyakini pembangunan kereta cepat ini dapat menguruangi risiko kerusakan jalan akibat laju transpotasi barang berat.

“Yang penting kan percepatan. Karena logistik melalui kereta api adalah salah satu yang benar-benar bisa lebih efisien. Karena kalau tidak banyak jalan provinsi akan rusak terus karena beban dari transportasi barang,” jelasnya.

Erick menilai, selama ini jalan rusak di daerah disebabkan oleh lalu lalang kendaraan logistik yang membawa barang berat secara berlebihan.

“Memang penggunaan jalannya ini terlalu berat. Kalau ada akses kereta dan jalan tol, terkoneksi semua antara jalan provinsi dan pusat logistik lain,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan China siap untuk mendukung rencana pemerintah untuk melanjutkan proyek ini sampai Surabaya, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Luhut usai menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung bersama Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, pada Rabu, 6 September. Keduanya menjajal moda transportasi dari Stasiun Halim hingga Stasiun Karawang.

“Sama PM China kita diskusi tadi mengenai Kereta Api Cepat, mengenai prospek kereta api cepat sampai ke Surabaya sesuai arahan Bapak Presiden (Jokowi). Beliau saya lihat sangat pragmatik dan siap untuk mau kerja sama,” tuturnya.

Sekadar informasi, rencana menyambung KCJB sampai Surabaya ini akan memanfaatkan transfer teknologi dan material-material yang diproduksi dalam negeri sehingga dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan.

Kata Luhut, saat ini pemerintah sedang melakukan kajian terkait dengan rencana menyambungkan rute perjalanan kereta cepat menuju Surabaya.

“Kita lagi studi,” tuturnya.