Pastikan Tidak Ada Pembatasan Mobilitas, Menhub Operasikan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru hingga 3 Januari
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membuka Posko Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Budi mengatakan bahwa Natal dan Tahun Baru kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tidak akan ada pembatasan mobilitas masyarakat.

Adapun, posko ini akan dibuka selama 16 hari. Terhitung sejak hari ini, Senin, 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.

"Saat Nataru kali ini berbeda dengan Nataru sebelumnya, kali ini pegerakan mobilitas tidak dibatasi seperti pada masa lebaran 2022," ujarnya dalam peluncuran posko, Senin, 19 Desember.

Karena itu, Budi pun meminta agar jajarannya untuk lebih memperhatikan keselamatan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru. Mengingat bahwa tak adanya pembatasan, ditambah dengan momentum libur sekolah, sehingga kemungkinan akan terjadi lonjakan yang cukup tinggi.

Tak hanya itu, Budi juga meminta aspek kesehatan menjadi perhatian. Mengingat adanya risiko penyebaran COVID-19 yang masih tinggi beberapa waktu terakhir.

"Untuk itu, dengan mempertimbangakan beberapa hari terakhir, COVID-19 masih cenderung meningkat, pelaksanaan Nataru juga bersamaan dengan pemberian waktu libur sekolah dan tren mobilitas masyarakat itu tinggi, maka seyogyanya diatur dengan baik agar penyelenggaraannya kedepan memperhatikan keselamatan, kenyamanan dan kesehatan," ucapnya.

Budi mengatakan bahwa Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru ini akan dibuka selama 16 hari untuk aparat mulai siaga dalam memantau mobilitas masyarakat.

"Kami menyadari bahwa kesuksesan penyelenggaraan ini tidak mungkin terjadi apabila tidak ada koordinasi dan kolaborasi yang baik. Karenanya, saya atas nama Kementerian Perhubungan mengharapkan dukungan, mari kita bahu membahu bersinergi untuk satu, layanan pada masyarakat," tuturnya.

Budi juga mengingatkan agar Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru ini dapat dipergunakan sebagai sharing atau berbagi informasi dari petugas kepada masyarakat.

"Kita sharing informasi kepada media, karena informasi kepada media yang baik itu akan membuat edukasi kepada masyarakat berjalan dengan baik," katanya.