Perusahaan yang Sahamnya Dimiliki Janda Terkaya Indonesia Konglomerat Arini Subianto Ini Targetkan Pendapatan Rp3,4 Triliun di 2022
Foto: Dok. Surya Semesta Internusa

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan milik konglomerat Arini Subianto, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membidik penjualan marketing lahan industri seluas 20 hektare di Suryacipta of Industry Karawang dan seluas 60 hektare Subang Smartpolitan.

Perseroan pun berharap, peningkatan tersebut diharapkan berimbas terhadap ekspektasi pertumbuhan pendapatan sebesar 45 persen tahun 2022. Sebagai informasi, SSIA meraup pendapatan Rp2,35 triliun di 2021, yang berarti di tahun 2022 ini perseroan mampu meraup Rp3,4 triliun pada pos pendapatan.

Pertumbuhan penjualan lahan tersebut diharapkan berdampak terhadap kinerja keuangan. Menurut manajemen, pendapatan perseroan diprediksi bertumbuh mencapai 45 persen tahun ini yang didukung atas seluruh segmen bisnis. Penjualan lahan diperkirakan mencapai 21,3 hektare di Karawang.

Pertumbuhan pendapatan juga diperkirakan akan didukung bisnis konstruksi dengan ekspektasi peningkatan pendapatan hingga 14 persen tahun 2022. Begitu juga dengan bisnis perhotelan diperkirakan kembali menggeliat didukung normalisasi aktivitas masyarakat.

"Kami memperkirakan pendapatan bisnis perhotelan bertumbuh 150 persen tahun ini didukung ekspektasi peningkatan permintaan konsumen," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 14 April.

Tahun lalu, bukan momen yang baik bagi SSIA. Perseroan membukukan penurunan pendapatan sebesar 20,2 persen dari Rp2,94 triliun menjadi Rp2,35 triliun.

Penurunan tersebut berimbas terhadap pelemahan EBITDA dari Rp255,8 miliar menjadi Rp181,9 miliar. Penurunan pendapatan dipicu atas penurunan pendapatan dari seluruh segmen bisnis perseroan, seperti pendapatan segmen properti melemah 20,1 persen, segmen konstruksi turun 20 persen, segmen perhotelan melemah 13 persen, dan lain-lain turun sampai 4,8 persen.

Penurunan pendapatan tersebut berimbas terhadap kenaikan rugi komprehensif perseroan dari tahun 2020 senilai Rp115,7 miliar menjadi Rp169,8 miliar.