Pagi-pagi, Anak SMP Ditemukan Tewas di Anak Sungai Musi Palembang
Jenazah MM ditemukan terterungkup di tepian anak sungai Musi Palembang tepat di bawah jembatan Jerambah Karang Jalan Merdeka, Senin (11/10/2021) (ANTARA/HO)

Bagikan:

PALEMBANG - Aparat Kepolisian Resort Kota Besar Palembang, Sumatera Selatan, mengungkapkan penyebab tewasnya seorang pelajar SMP yang jenazahnya ditemukan di daerah aliran Sungai Musi, Senin, 11 Oktober pagi.

Pelajar SMP berinisial MM (15) itu tewas karena sakit dan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Hal tersebut diketahui setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan orang tua korban.

"Keterangan ibu korban bahwa korban sebelumnya dalam keadaan sakit atau dalam kondisi tidak enak badan namun ia masih beraktifitas hingga terjatuh ke sungai dan ditemukan sudah tidak bernyawa lagi," kata Kepala Seksi Humas Polrestabes Palembang Kompol Abu Dani di Palembang, dilansir Antara. Senin 11 Oktober.

Menurutnya, korban tercatat sebagai warga Jalan Temon, Lorong Kuto Batu RT 002/001 Kelurahan 27 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Kota Palembang.

Korban ditemukan tewas oleh saksi Trimin Yamini (51) dan F (16) di aliran anak Sungai Musi tepat di bawah Jembatan Jerambah Karang Jalan Merdeka, Kelurahan 26 Ilir, Senin sekitar pukul 06.00 WIB.

"Ketika menemukan jenazah korban mereka langsung mengadu ke orang tuanya. lalu keluarga mengevakuasi korban ke rumah duka," imbuhnya.

Atas permintaan keluarga korban tim identifikasi Polrestabes Palembang tidak melakukan visium terhadap jenazah korban.

"Keluarga korban menyatakan untuk tidak dilakukan tindakan visum luar maupun dalam terhadap korban," katanya.

Sementara itu, Ayah korban Gani (57) mengatakan, anaknya itu memang dalam keadaan sakit yang semestinya membutuhkan istirahat, sehingga ia secara pribadi menganggap kejadian ini menjadi pelajaran dalam pengawasan anak.

"Ini menjadi pelajaran," ujarnya.

Pihaknya memutuskan untuk tidak melakukan visum terhadap jenazah anaknya tersebut, karena sudah ada kesepakatan dari semua keluarga.

"Polisi juga sudah lihat (jenazah) ke rumah dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Kami ikhlas," ujarnya.