Cegah Penularan COVID-19 Terhadap Tenaga Medis, Menkes Terawan Dorong Penggunaan Telemedicine
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mendorong penggunaan fasilitas kesehatan berupa telemedicine bagi masyarakat yang ingin berobat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19 kepada tenaga medis serta pasien yang ingin berobat ke rumah sakit.

Untuk mendorong penggunaan telemedicine, Menkes Terawan mengatakan pihaknya sudah membuat aplikasi bernama Sehat Media.

"Kementerian Kesehatan membuat aplikasi yang dapat melayani masyarakat dalam memberikan informasi konsultasi seputar kesehatan maupun permasalahan kesehatan lainnya. Aplikasinya bernama Sehat Media yang merupakan strategi inovasi dalam peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Terawan dalam kegiatan webinar, Selasa, 30 Juni.

Dia mengimbau seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk mengembangkan dan menggunakan pelayanan kesehatan jarak jauh.

Namun, Terawan mengakui masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan berupa pembuatan regulasi. Menurut dia, regulasi ini perlu dibuat agar terbangun ekosistem digital di bidang kesehatan.

Selain mengajak masyarakat untuk menggunakan telemedicine, dia juga meminta masyarakat tak ragu untuk menggunakan obat modern asli Indonesia (OMAI) yang berbahan baku alami. 

Apalagi, saat ini Kementerian Kesehatan ikut mempromosikan obat modern tersebut karena pengembangan obat ini sudah dilakukan.

"Sudah dilakukan pengembangan obat modern asli Indonesia atau disingkat OMAI yaitu produk dengan bahan baku dari kekayaan alam Indonesia yang sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinis maupun klinis," ungkap dia.

Dirinya mengatakan, Kemenkes saat ini terus memperkuat pelayanan kesehatan tradisional yang mengintegrasikan konvensional dengan komplementer. Sehingga, pengobatan tradisional di rumah sakit bisa dilakukan karena terbukti aman dan bermanfaat.

Dalam menunjang program ini, sejumlah lulus D3 Jamupoltekkes terlatih juga disediakan. Setidaknya ada 561 orang lulusan D3 dan 373 lulusan D4 BA Trainner yang siap untuk menjalankan program ini. Dia mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah rumah sakit yang menjalankan pelayanan kesehatan pengobatan tradisional. Salah satunya adalah RS dr Sardjito di Yogyakarta.

Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini juga mengatakan, Kemenkes telah menyiapkan rumah sakit pusat pelayanan kesehatan tradisional. Rumah sakit ini terletak di Tawangmangu, Jawa Tengah. Hal ini, sambung dia, bertujuan untuk menunjukkan komitmen pemerintah terkait pengobatan tradisional.

"Klinik ini memprioritaskan pada saintifikasi jamu dari hulu ke hilir. Dari riset etnofarmotologi tumbuhan obat dan jami, pelestarian budidaya pasca panen, riset klinik teknologi manajemen jamu, pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi jamu, pelayanan iptek, dan disemenasi sampai dengan peningkatan kemandirian masyarakat," pungkasnya.