Balon Pembakar Kembali Diluncurkan dari Gaza ke Israel Minggu Malam, Mesir Tutup Perbatasan di Rafah Hari Ini
Perbatasan Palestina - Mesir di Rafah. (Wikimedia Commons/gloucester2gaza)

Bagikan:

JAKARTA - Balon pembakar dilaporkan diluncurkan di Gaza pada Minggu malam, sumber media Palestina melaporkan. Tentara IDF di daerah itu dilaporkan mendengar ledakan karena balon juga, menurut reporter Walla Amir Bohbot.

Ini terjadi setelah eskalasi baru-baru ini antara Israel dan daerah kantong pantai yang dikuasai Hamas, yang menyebabkan seorang polisi perbatasan Israel terluka parah akibat tertembak, mengutip The Jerusalem Post Senin 23 Agustus.

Kondisi ini terjadi di tengah perundingan yang terus dilakukan untuk mencapai kesepakatan, terkait pelonggaran perbatasan serta izin pencairan dana bantuan Qatar untuk Hamas, yang tertahan oleh Israel.

Terpisah, Mesir akan menutup perlintasan Rafah di perbatasannya dengan Jalur Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut mulai Senin ini, kata sumber keamanan Mesir.

Hamas, faksi Palestina yang mengontrol Gaza, mengatakan telah diberitahu oleh Mesir tentang keputusan untuk menutup penyeberangan di kedua arah, tanpa memberikan rincian, mengutip Reuters.

Menurut dua sumber keamanan Mesir, penutupan itu dilakukan untuk alasan keamanan, menyusul eskalasi pada Sabtu antara Israel dan Hamas, dengan pesawat Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, setelah tembakan melintasi perbatasan Gaza dengan Israel pada hari sebelumnya.

Rafah adalah satu-satunya persimpangan antara Mesir dan Jalur Gaza, di mana blokade yang dipimpin Israel telah membatasi pergerakan barang dan orang selama bertahun-tahun.

Untuk diketahui, Mesir telah membuka penyeberangan tanpa batas pada Februari, dalam apa yang digambarkan sebagai upaya untuk mendorong negosiasi antara pertemuan faksi-faksi Palestina saat itu di Kairo.

Tak hanya itu, Mesir tetap membuka penyeberangan selama dan setelah konflik 11 hari antara Israel dan Hamas pada bulan Mei, mengirimkan bantuan dan bahan bangunan melalui Rafah setelah membantu menengahi gencatan senjata antara kedua belah pihak.