Siswa Berkerumun Usai Sekolah, Bupati Rudy Gunawan Beri <i>Warning</i> ke Kepsek di Garut
Sejumlah siswa berkerumun di lingkungan sekolah di Kabupaten Garut, Jawa Barat (ANTARA)

Bagikan:

GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan meminta kepala sekolah (kepsek) harus konsisten mematuhi protokol kesehatan seperti wajib pakai masker dan mencegah kerumunan siswa saat pulang sekolah.

Penegasan ini disampaikan Rudy menyusul temuan siswa sekolah yang berkerumun, belum maksimal dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). "Kami akan menegur kepala sekolah yang tidak patuh terhadap prokes," katanya di Garut, Jawa Barat, Antara, Kamis, 19 Agustus.

Rudy khawatir, kerumunan itu justru memicu penularan wabah COVID-19 di lingkungan sekolah. Saat ini Kabupaten Garut statusnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Artinya, kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka sudah dibolehkan sejak Senin, 16 Agustus lalu. Dengan temuan itu, Rudy memastikan akan evaluasi sekolah agar tertib tidak berkerumun.

"Kita diminta secara bertahap, kita uji coba, kita sudah tahu ada itu (belum tertib prokes) dan kita akan perbaiki," kata Bupati.

Ia menyampaikan sekolah harus mampu menegakkan prokes untuk suksesi pembelajaran tatap muka mulai dari mengatur jam masuk dan pulang sekolah agar tidak terjadi kerumunan siswa.

Aktivitas pedagang di lingkungan sekolah juga, kata Bupati, harus diatur, tidak boleh terjadi kerumunan siswa karena khawatir terjadi penularan COVID-19.

"Jadi dia harus peduli yang keluar dan masuk tidak boleh berkerumun, termasuk pedagang di sana pun tidak boleh berkerumun," kata Bupati.

Pemkab Garut mengizinkan sekolah untuk tatap muka dengan syarat harus mematuhi prokes karena masih pandemi COVID-19.

Kondisi di lapangan beberapa sekolah yang memberlakukan pembelajaran tatap muka, kata dia, terpantau terjadi kerumunan siswa saat jam pulang sekolah, salah satunya sekolah di wilayah perkotaan Garut.

Adanya kerumunan siswa di lingkungan sekolah itu disesalkan orang tua siswa, Hendi (49) warga Kecamatan Tarogong Kaler yang melihat siswa mengabaikan prokes yaitu menjaga jarak dan tidak berkerumun.

"Saya lihat tadi di kota banyak siswa berkerumun di depan gerbang sekolah, harusnya jangan ada kerumunan seperti itu," kata Hendi.