Kembangkan Program Anti-radikalisme bersama BNPT, Kemenparekraf Lirik Bima dan Malang
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengembangkan program anti-radikalisme melalui sektor pariwisata serta ekonomi kreatif. (Antara/HO Kemenparekraf)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengembangkan program anti radikalisme melalui sektor pariwisata serta ekonomi kreatif.

“Ada beberapa daerah yang dipilih BNPT menjadi Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) sebagai soft approach pencegahan perkembangan radikalisme dan terorisme,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan persnya Rabu 11 Agustus seperti mengutip Antara.

Sejumlah daerah yang memiliki potensi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Malang di Jawa Timur.

Sandiaga menyampaikan, ada beberapa program di Kemenparekraf yang dapat disinergikan dengan program BNPT. Di antaranya adalah pengembangan desa wisata, pembangunan creative hub, serta pendampingan dan pelatihan terkait pengembangan skill di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Misalnya, ujar dia, Bima memiliki desa wisata Maria di Kecamatan Wawo yang dapat dikembangkan potensinya. Serta, pelatihan-pelatihan dan bimbingan teknis dari Kemenparekraf dapat disinergikan dengan program anti-radikalisme BNPT.

Sandiaga menerangkan bahwa Bima berada di bawah wilayah koordinatif Badan Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Kemenparekraf, karena dua kecamatannya masuk ke dalam Kawasan Cagar Biosfer Komodo.

“Jadi sinergi dan kerja sama kita dengan BNPT ini harus terus kita tingkatkan,” ucap dia.

Adapun Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengutarakan, Bima menjadi salah satu daerah prioritas pelaksanaan program anti radikalisme.

“KKTN ini merupakan sarana soft approach berbasiskan pada pembangunan kesejahteraan sebagai upaya kita dalam konteks deradikalisasi. Tahun ini, ada dua KKTN yang sedang kita persiapkan, yaitu Jawa Timur dan NTB,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyatakan ada tiga pilar kegiatan yang dilakukan di lokasi KKTN. Yaitu, kegiatan perekonomian, edukasi, dan pariwisata.

“Karena ada pengembangan pariwisata di KKTN, jadi kami berkoordinasi dengan Pak Menteri (Sandiaga Uno). Dengan harapan, ada dukungan dari Kemenparekraf untuk hadir bersama-sama di lokasi tersebut,” pungkasnya.