Masuk Zona Merah, Sekolah Tatap Muka di Parigi Moutong Sulteng Ditunda
Ilustrasi/antara

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menunda kegiatan pembelajaran tata muka. Hal ini karena kabupaten tersebut masuk zona merah COVID-19.

"Sesuai kebijakan pemerintah setempat, maka kami menunda kegiatan belajar tatap muka hingga batas waktu yang belum ditentukan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong Sunarti, di Parigi, dilansir Antara, Senin, 9 Agustus.

Ia menjelaskan, penundaan tersebut sebagai upaya pemerintah menghindari penularan virus corona jenis baru di tengah situasi lonjakan kasus yang saat ini masih cukup signifikan.

Oleh karena itu, kata Sunarti, kebijakan penundaan ini dinilai tepat untuk mengantisipasi penularan pada klaster pendidikan.

Selain itu, salah satu pertimbangan pihaknya menunda pembelajaran tatap muka juga karena sejumlah tenaga guru terpapar virus corona, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia, sehingga kondisi ini meyakinkan untuk tidak mengelar pembelajaran tatap muka.

Ia mengemukakan, pembelajaran tatap muka dengan mengacu pada standar prosedur operasional (SOP) dapat dilaksanakan apabila status kabupaten berada di zona aman hijau dan kuning.

"Kesiapan satuan pendidikan menghadapi belajar tatap muka dinilai sesuai protokol kesehatan, seperti menyediakan tepat cuci tangan, menyediakan cairan penyanitasi tangan pada setiap ruang kelas dan ruang guru serta kelengkapan lainnya," ujar Sunarti.

Artinya, dengan penilaian seperti itu, kata ia, Disdikbud Parigi Moutong sudah siap menggelar kegiatan belajar tatap muka, namun situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan saat ini rencana tersebut akhirnya ditunda.

Bahkan, katanya, sejumlah sekolah yang telah kunjungi telah membentuk tim khusus di sekolah dan unsur-unsurnya telah terpenuhi sesuai arahan tim satuan tugas penanganan COVID-19 sudah dipenuhi.

Ia menjelaskan, Disdikbud Parigi Moutong tetap memberlakukan metode belajar jarak jauh atau menggunakan daring selama belum diizinkan tatap muka.

"Kami juga mengakui vaksinasi terhadap guru-guru belum maksimal, sebab vaksin menjadi salah syarat utama menggelar belajar tatap muka di sekolah, selain penerapan protokol kesehatan," kata Sunarti.