JAKARTA - Banjir yang melanda kawasan Cililitan, Jakarta Timur, menyisakan tumpukan sampah berupa kayu, triplek, bambu, kasur, dan berbagai jenis sampah lainnya. Sampah-sampah ini terbawa oleh air yang meluap dari Kali Ciliwung saat banjir melanda wilayah tersebut.
Selasa, 11 Maret, pagi, sekitar 500 petugas gabungan dari Pemkot Jakarta Timur dikerahkan untuk membersihkan sampah-sampah tersebut. Pembersihan ini dipimpin oleh PLT Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah. Proses pembersihan dimulai pukul 07.30 WIB di kolong Flyover Kalibata, Jalan Raya Kalibata, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebanyak 30 truk pengangkut sampah juga disiapkan untuk mengangkut sampah yang dikumpulkan para petugas. Menurut Iin Mutmainah, sampah yang menumpuk di area tersebut merupakan dampak dari banjir yang melanda enam kelurahan di Jakarta Timur.
"Pasca banjir menyisakan sampah yang luar biasa, khususnya dari enam area kelurahan yang dilintasi. Adanya banjir kemarin sangat berdampak dan kami segera melakukan pembersihan," kata Iin kepada wartawan di lokasi, Selasa, 11 Maret.
Iin juga menjelaskan bahwa seluruh unit kerja perangkat daerah (UKPD) Pemkot Jakarta Timur dikerahkan untuk membantu proses pembersihan sampah. Pihaknya menargetkan pembersihan ini dapat diselesaikan pada hari yang sama.
BACA JUGA:
"Semua UKPD terkait kita libatkan bersama masyarakat. Kami pastikan hari ini pekerjaan pembersihan selesai. Ada 500 petugas yang kami hadirkan dari lima kecamatan. Untuk membersihkan lumpur di jalan, kami juga mengerahkan mobil pemadam kebakaran dan petugas Gulkarmat," tambahnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa sekitar 5.000 warga RW 07 di Jalan Cililitan Kecil 1, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, terdampak banjir pada Selasa, 4 Maret. Menurut Ketua RT 09/07 Kelurahan Cililitan, Ahmad Baihaki, banjir disebabkan oleh luapan air dari Kali Ciliwung yang menerima kiriman air dari wilayah Bogor, Jawa Barat.
"Yang terdampak ada 5.000 jiwa se-wilayah RW 07. Di sini ada 16 RT, hanya 3 RT yang tidak terkena banjir yaitu RT 05, 07, dan 10. Sedangkan sekitar 13 RT lainnya terdampak banjir," jelas Ahmad Baihaki pada Rabu, 5 Maret.
Pihak berwenang berharap proses pembersihan ini dapat mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula agar warga dapat beraktivitas dengan normal.