Olahraga di Bulan Puasa, Perhatikan Pilihan Jenis dan Waktunya
Ilustrasi olahraga. (Pexels/Julia Larson)

Bagikan:

JAKARTA - Puasa bagi sebagian orang masih menjadi momok untuk menurunkan aktivitas dan produktivitas, termasuk juga untuk berolahraga. Alasan klasiknya tentu pola tidur yang berbeda dan kekurangan cairan.

Padahal, dengan meluangkan waktu untuk berolahraga saat puasa, membantu menjaga energi tubuh, pikiran tetap jernih dan kestabilan metabolisme tubuh.

"Bulan suci seharusnya tidak membuat Anda menyerah untuk menjaga kebugaran. Sebaliknya, jadikan Ramadhan sebagai waktu untuk menyegarkan diri, sehingga Anda dapat berolahraga di gym dengan semangat setelah Ramadan," kata pelatih kebugaran pribadi Ahmed Al Sayed melansir The National News, Kamis 15 April.

Diterangkan olehnya, ada tiga jenis olahraga yang baik dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama Ramadan, yakni latihan kekuatan, kardio dan fleksibilitas. 

jogging
Ilustrasi jogging. (Unsplash/Shoeib Abolhassani)

Ahmed menerangakan, untuk latihan kekuatan otot, hilangnya massa otot akan memperlambat metabolisme. Latihan yang dilakukan untuk menghindari keduanya, kehilangan otot dan penurunan laju metabolisme.

"Mengenai kardio, saya merekomendasikan sesi intensitas ringan, dibatasi hingga 30 menit pada jarak lambat dan stabil, setiap dua hari sekali. Ingat, Anda akan mengalami dehidrasi, sehingga tubuh Anda akan menggunakan penyimpanan lemak Anda sebagai sumber energi, terutama jika Anda melakukan latihan kardio sebelum buka puasa," paparnya. 

"Perhatikan pula untuk melakukan pemanasan dan pendinginan setelah berolahraga. Untuk menghindari terjadinya penurunan tekanan darah," lanjut Ahmed.

Sementara untuk latihan ketahanan, Ahmed menyarankan untuk memilih latihan yang menargetkan tubuh bagian atas sebelum tubuh bagian bawah untuk menghindari penurunan tekanan darah Anda selama atau setelahnya.

"Aspek kebugaran terakhir yang harus difokuskan adalah fleksibilitas untuk menghindari masalah terkait mobilitas yang mungkin Anda hadapi, terutama saat Anda berolahraga secara normal lagi setelah Ramadhan dan selama libur Idul Fitri," tukasnya.

ilustrasi treadmil
Ilustrasi. (Pexels/William Choquette)

Memilih waktu yang tepat untuk berolahraga saat Ramadan penting. Selain untuk menjaga kebugaran, juga bisa memengaruhi aktivitas Anda. Berikut empat pilihan waktu untuk berolahraga selama Ramadan. 

90 Menit Sebelum Berbuka

Olahraga ringan menjelang berbuka puasa, berarti Anda bisa segera mengisi kembali diri Anda dengan air, dan menuai manfaat dari berolahraga dengan perut kosong. 

Ada baiknya untuk melakukan latihan ketahanan, pengulangan dan beban yang rendah, dengan memerhatikan peregangan. Ini juga waktu tepat untuk melakukan jalan cepat atau sekadar jogging ringan.

Setelah makan malam

Meskipun latihan kardio sulit dilakukan saat perut kenyang, sekitar satu jam setelah buka puasa adalah waktu yang tepat untuk latihan beban. Pada hari-hari Anda berencana untuk berolahraga setelah makan, Anda mungkin ingin menambahkan sedikit makanan tambahan untuk mengisi bahan bakar tubuh Anda. Dan, pastikan Anda minum banyak air untuk rehidrasi.

Jam 11 Malam - Jam 2 Pagi

Berolahraga di waktu ini juga baik untuk Anda yang terbiasa berolahraga di malam hari. Setelah makan, Anda memiliki sedikit waktu untuk mengendap dan tubuh Anda telah sepenuhnya mengalami dehidrasi. Jika Anda berhasil beristirahat di sore hari. Berolahraga pada waktu ini bisa menguntungkan, karena lebih dingin daripada siang hari. Dan, setelahnya Anda masih memiliki beberapa jam utnuk istrirahat, sebelum bangun untuk memulai hari. 

BACA JUGA:


Jam 3 - Jam 4 Pagi

Bagi Anda yang bangun pagi, waktu terbaik untuk berolahraga mungkin sebelum makan sahur. Dengan cara ini, Anda akan memiliki energi dari makan malam sebelumnya, namun dengan perut kosong. Anda dapat menghidrasi tubuh saat berolahraga dan setelah selesai, makan lagi untuk mengisi bahan bakar. Metode ini juga akan membuat Anda berenergi untuk hari yang akan dijalani.