BPBD Minta Warga Manggarai Barat Waspadai Bencana Hidrometeorologi hingga April 2024
Suasana perairan Labuan Bajo,Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARAHO-Gecio Viana)

Bagikan:

NTT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat mengimbau warga untuk meningkatkan kesiagaan mengantisipasi potensi bencana alam seiring perubahan musim (pancaroba) di daerah itu.

"Secara umum kami sudah sampaikan imbauan pada akhir 2023 bahwa hingga April 2024 harus jaga-jaga bencana hidrometeorologi," kata Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Barat Isfridus Tobong saat dihubungi di Labuan Bajo, Selasa 2 April, disitat Antara.

Ia menjelaskan potensi bencana alam hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir akibat hujan deras serta angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang sangat berpotensi terjadi di daerah itu.

Pemkab Manggarai Barat, lanjut dia, telah memetakan daerah yang rawan bencana seperti Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, dan Welak. "Itu wilayah rawan sekali, setiap tahun langganan bencana," ujarnya.

Sebelumnya Stasiun Meteorologi Komodo, Manggarai Barat mengimbau seluruh warga di daerah itu untuk berhati-hati dan mewaspadai adanya perubahan cuaca yang dapat terjadi saat musim pancaroba.

"Wilayah kabupaten Manggarai Barat saat ini berada pada peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba)," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran dihubungi di Labuan Bajo, Minggu 31 Maret.

Ia menjelaskan secara umum kondisi cuaca di daerah itu cerah berawan, berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang hingga sore hari.

Suhu udara, lanjut dia, berkisar dari 20-33 derajat Celsius dengan kelembaban udara berkisar antara 70 – 95 persen dan arah angin variabel atau berubah-ubah dari tenggara-barat daya berkecepatan rata-rata 10-30 km/jam.

"Karakteristik hujan pada masa pancaroba adalah hujan yang sebelumnya diawali atau disertai petir dan kadang dapat pula disertai angin kencang berdurasi singkat," jelasnya.

Ia menambahkan biasanya juga pada masa pancaroba ini potensi angin puting beliung juga dapat terjadi, sehingga masyarakat diminta ketika langit sudah terlihat hitam sebaiknya tidak berada di tempat terbuka seperti lapangan, sawah, atau ladang, untuk terhindar dari sambaran petir.

"Hindari berteduh di bawah pohon yang terlalu rimbun ketika terjadi hujan disertai angin kencang," katanya.