Sumber Kekayaan Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi yang Terjerat Korupsi Timah
Sandra Dewi dan Harvey Moeis (Instagram @sandradewi88)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam artikel ini akan dibahas sumber kekayaan Harvey Moeis, suami Sandra Dewi yang terseret kasus korupsi timah.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata niaga timah di wilayah Izin usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk Tahun 2015-2022.

"Tim penyidik memandang telah cukup alat bukti sehingga yang bersangkutan kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka yaitu suadara HM selaku lerpanjngan tangan dari PT RBT," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Kuntadi kepada wartawan, Rabu, 27 Maret.

Harvey Moeis menjadi tersangka ke-16 dengan kerugia negara mencapai Rp271 triliun. Dia ditahan dirutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Penahanannya dilakukan selama 20 hari, terhitung sejak Rabu, 27 Maret 2024.

Sumber Kekayaan Harvey Moeis

Dirangkum dari berbagai sumber, Harvey Moeis merupakan pengusaha berdarah Papua, Ambon, dan Makassar, Dia lahir pada 20 November 2985.

Sumber kekayaan Harvey Moeis sebagian besar berasal dari bisnis batubara. Harvey disebut menguasai tambang batubara di Bangka Belitung yang tak lain merupakan kampung halaman sang istri.

Salah satu perusahaan yang dijalankan oleh Harvey, yakni PT Multi Harapan Utama (MHU).

Berdasarkan informasi yang tertera pada laman Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Harvey Moeis menjabat sebagai presiden komisaris di PT MHU.

PT MHU beroperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

MHU termasuk salah satu perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan kegiatan pertambangan batubara (eksplorasi dan operasi produksi), berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sebagai kelanjutan operasi dari PKP2B Generasi Pertama.

Di awal operasinya, PT Multi Harapan Utama mengembangkan Blog Busang Jonggon (BJO). Pada 2013, MHU secara progresif melakukan ekspansi ke wilayah pengembangan di Blok Teluk Dalam (TDO) dan Blok Gitan (GTO).

Di pasar domestik, batubara MHU banyak dipakai untuk pembangkit listrik, pabrik, dan perusahaan manufaktur.

Sebagian besar batubara yang diproduksi MHU juga diekspor ke sejumlah negara seperti Korea Selatan, India, China, Bangladesh, Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja, Malaysia, dan Thailand.

Selain PT MHU, sumber kekayaan Harvey Moeis juga berasal dari perusahaan lainnya. Dia dikabarkan mempunyai saham di sejumlah perusahaan seperti PT Refined Bangka Tin, PT Sariwiguna Bina Sentosa, PT Stanindo Inti Perkasa CV Venus Inti Perkasa, dan PT Tinindo Inter Nusa.

Menyadur laman resmi perusahaan, PT Refined Bangka Tin merupakan salah satu produsen timah murni batangan (tin ingot) terbesar di Indonesia.

Selanjutnya, PT Sariwiguna Binasentosa merupakan perusahaan peleburan dan pemurnian yang terintegrasi secara vertikal, berorientasi ekspor, dan terdiversifikasi. Operasinya tersebar di seluruh Kepulauan Bangka Belitung yang kaya mineral. PT Sariwiguna Binasentosa melakukan kegiatan mulai dari peleburan, pengolahan, hingga pemasaran timah.

Kemudian untuk PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), ini merupakan perusahaan smelter yang menjadi anak perusahaan Karya Group. Perusahaan ini berlokasi di Kawasan Industri Ketapang, Pangkalpinang.

Selanjutnya ada CV Venus Inti Perkasa, perusahaan ini juga terletak di Kawasan Industri Ketapang Pangkalpinang. Perusahaa ini bergerak dalam bidang peleburan biji timah yang didapat dari tambang perusahaan dan tambang mitra.

Terakhir, PT Tinindo Inter Nusa. Perusahaan yang terletak di Pangkalpinang ini juga bergerak di bidang pertambangan dan peleburan timah.

Demikian informasi tentang sumber kekayaan Harvey Moeis. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.