BPBD Sumsel Catat 20 Ribu Rumah Warga di Muratara Terendam Banjir
Jembatan gantung putus akibat banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. ANTARA/ HO-BPBD Sumsel.

Bagikan:

PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mengungkapkan, sekitar 20.000 rumah warga terendam banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akibat hujan deras dan menyebabkan air sungai Rawas meluap. 

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Sudirman mengatakan, telah terjadi banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara Sumsel.

Sejauh ini BPBD setempat masih sedang terus melakukan pengkajian cepat dengan mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pendataan terkait banjir tersebut, baik dampak yang ditimbulkan maupun ketinggian air, maupun kemungkinan bantuan yang akan diberikan.

Kemudian debit air juga masih mengalami kenaikan di Bagian hulu sungai. Dia menjelaskan, banjir tersebut merendam beberapa wilayah kecamatan dan sekitar 20.000 rumah warga serta beberapa fasilitas umum ikut terendam air.

"Banjir diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara. Sehingga menyebabkan debit air sungai Rawas naik dan terjadi luapan air di bagian hulu sungai, yang berdampak akan ada banjir susulan di kecamatan Rupit, Karang Dapo, dan Rawas ilir," katanya saat dikonfirmasi di Palembang, Antara, Kamis, 11 Januari. 

Ia menambahkan, selain itu banjir juga menghambat aktivitas perekonomian masyarakat setempat. Terendamnya 20.000 rumah warga dan fasilitas umum terjadi di beberapa kecamatan.

Banjir itu juta telah memutuskan sebanyak delapan jembatan gantung, yakni Jembatan Gantung Desa Batu Gajah, Jembatan Gantung Desa Sosokan, Jembatan Gantung Desa Muara Kuis, Jembatan Gantung Dusun Kemang Desa Muara Kuis, Jembatan Gantung Dusun Desa Muara Kuis, Jembatan Gantung Pulau Kidak, Jembatan Gantung Kelurahan Muara Kulam, dan Jembatan gantung Desa Karang Anyar.

Saat ini kerugian yang dialami masih dalam proses pendataan, dan tidak ada korban yang mengungsi.