Ukraina Serang Kapal Pendarat Rusia dengan Rudal Jelajah: Moskow Akui Kerusakan, Diketahui Presiden Putin
Kapal pendarat Rusia Novocherkassk. (Wikimedia Commons/Александр Вепрёв)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina mengklaim berhasil menyerang kapal pendarat Rusia dengan rudal jelajah, sementara Presiden Vladimir Putin telah diberitahu perihal tersebut dan Moskow mengakui adanya kerusakan.

Serangan terhadap kapal pendarat Novocherkassk yang tengah berlabuh di Krimea pada malam hari tersebut menewaskan sedikitnya satu orang, dinilai menghambat Rusia dalam merebut lebih banyak wilayah Ukraina di sepanjang Pantai Laut Hitam.

Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, serangan terhadap Novocherkassk, yang dapat membawa tank, kendaraan lapis baja dan pasukan untuk pendaratan, akan menyulitkan kapal itu untuk beroperasi kembali.

"Kita bisa lihat seberapa dahsyat ledakannya, seperti apa ledakannya. Setelah itu, sangat sulit bagi sebuah kapal untuk bertahan, karena ini bukan roket, ini adalah ledakan amunisi," ujarnya kepada Radio Free Europe, seperti melansir Reuters 27 Desember.

Ihnat mengungkapkan, Ukraina menggunakan rudal jelajah untuk melakukan serangan tersebut, tanpa merinci lebih jauh. Diketahui, Kyiv mendapatkan rudal semacam itu dari Inggris dan Prancis.

Sementara itu, rekaman yang diunggah di outlet berita Rusia di Telegram, yang konon diambil dari pelabuhan, menunjukkan ledakan dahsyat dan api berkobar.

Video media sosial yang belum terverifikasi menunjukkan ledakan besar dan nyala api yang membubung menerangi langit malam. Sebuah foto siang hari yang belum diverifikasi, yang diklaim oleh blogger Ukraina menunjukkan sisa-sisa kapal, menggambarkan gumpalan puing memanjang yang hangus muncul dari air dekat dermaga.

Kementerian Pertahanan Rusia, yang dikutip oleh kantor berita Interfax, mengatakan Ukraina telah menggunakan rudal yang diluncurkan dari udara untuk menyerang Pelabuhan Feodosia di Krimea dan kapal pendarat Novocherkassk rusak.

Sedangkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah memberi pengarahan kepada Presiden Vladimir Putin secara rinci tentang serangan itu, kata Kremlin.

Terpisah, Sergei Aksyonov, gubernur Krimea yang dilantik Rusia mengatakan melalui Telegram, satu orang tewas akibat serangan itu sedangkan kantor berita RIA menyebutkan empat orang terluka.

Diketahui, meski serangan balasan Ukraina hanya menghasilkan sedikit keuntungan di medan perang dan militer Rusia telah mendapatkan kembali inisiatif di beberapa tempat, Ukraina telah mampu melancarkan serangkaian serangan terhadap Krimea, markas besar Armada Laut Hitam Rusia dan menimbulkan kerusakan serius.

Serangan sebelumnya menargetkan kapal-kapal di dok kering, kapal perang yang berlabuh di pelabuhan utama Sevastopol, lapangan terbang, gedung markas utama Armada Laut Hitam dan jembatan yang menghubungkan Rusia selatan ke Krimea.