4 Rumah Rusak Akibat Angin Langkisau, BPBD Ingatkan Warga 17 Kabupaten Kota di Sumsel Waspada
Ilustrasi cuaca berawan saat pancaroba. (Antara)

Bagikan:

SUMSEL -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau warga 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) mewaspadai bencana angin langkisau seiring masuknya musim pancaroba.

"Bencana angin langkisau atau puting beliung yang terjadi di Kota Pagaralam, Kamis (16 November) mengakibatkan beberapa rumah warga rusak ringan hingga berat. Kemungkinan bisa terjadi lagi di tempat lain sehingga perlu diwaspadai," kata Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Senin 20 November, disitat Antara.

Bencana angin langkisau di Desa Pagardin, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam mengakibatkan empat rumah rusak ringan hingga berat yang dihuni 13 warga.

Korban bencana angin langkisau tersebut telah diberikan bantuan paket sembako, selimut dan matras.

Menurut dia, bencana angin langkisau perlu diwaspadai karena masih berpotensi terjadi baik di daerah tersebut maupun daerah lain selama musim pancaroba.

Potensi hujan lebat disertai angin kencang pada siang hingga malam hari kemungkinan masih terjadi di wilayah Sumsel.

"Melihat kondisi tersebut, masyarakat di provinsi ini pada musim peralihan atau pancaroba ini agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana angin langkisau yang dapat merusak atap rumah, merobohkan pohon, papan reklame, dan benda lainnya," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan diperlukan kewaspadaan yang tinggi dengan menghindari berada di sekitar benda-benda atau pohon yang diperkirakan mudah roboh.

Dengan kewaspadaan yang tinggi, ketika terjadi angin kencang disertai turunnya hujan bisa meminimalkan kerugian masyarakat dan dicegah timbulnya korban jiwa.

Selain angin langkisau, pada musim pancaroba dari musim kemarau kr musim hujan, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor, kata Sudirman.