Pontianak Dapat Penghargaan dari Wapres Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Walkot Paparkan Langkah Strategisnya
Wilayah Pontianak di belah Sungai Kapuas dihubungkan jembatan. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menerima penghargaan dari Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin atas prestasi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

"Pencapaian keberhasilan ini dari seluruh jajaran Pemerintah Kota Pontianak yang telah berkomitmen, bekerja keras dan konsisten dalam melayani masyarakat sehingga angka kemiskinan ekstrem di Kota Pontianak bisa turun," kata Wali Kota (Walkot) Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat 10 November, disitat Antara.

Ia menjelaskan, berbagai upaya dilakukan Pemkot Pontianak guna mengatasi kemiskinan ekstrem, seperti bidang infrastruktur, perbaikan jalan dan drainase lingkungan, sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penanganan sanitasi komunal, bedah rumah/bedah wc, bantuan langsung dan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam menangani variabel-variabel yang menjadi tolok ukur angka kemiskinan.

"Pengelolaan sampah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat termasuk akses jaminan kesehatan," ujarnya.

Edi menjelaskan langkah-langkah strategis Pemkot Pontianak dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem, salah satunyan melalui bantuan bedah rumah tak layak huni.

Bantuan stimulan bedah rumah tak layak huni ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Edi menambahkan, bantuan serupa sudah kesekian kalinya digelontorkan Pemkot Pontianak lewat program bantuan stimulan Rumah Tak Layak Huni (RTLH).

"Tujuannya untuk mengentaskan kawasan kumuh perkotaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan RTLH ini juga merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan di Kota Pontianak," katanya.

Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Pontianak 2023. Program ini akan terus berlanjut karena masih ada rumah tak layak huni belum tersentuh bantuan program ini.

"Sudah banyak rumah masyarakat yang mendapat bantuan bedah rumah ini, saat ini diperkirakan rumah tak layak huni hanya tersisa sekitar 1.000-an unit rumah," ungkap Edi.

Pengentasan kemiskinan di Pontianak juga tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat. Di antaranya program penyuluhan dan pelatihan keterampilan, seperti pelatihan wirausaha, keterampilan kerja dan peningkatan literasi keuangan.

"Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan," imbuhnya.

Pemkot Pontianak juga memberikan perhatian serius terhadap masyarakat tidak mampu melalui program bantuan sosial (bansos). Program bansos tersebut antara lain dengan memberikan bantuan tunai, bantuan bahan pangan serta bantuan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Program ini membantu meringankan beban ekonomi masyarakat miskin, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik," paparnya.

Ia juga menyoroti pemberdayaan ekonomi lokal sebagai bagian dari upaya menekan angka kemiskinan. Dalam hal ini, pihaknya juga turut mempromosikan dan mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan aksesibilitas terhadap pembiayaan dan infrastruktur yang diperlukan.

Atas sukses menurunkan angka kemiskinan ekstrem berhasil mengantarkan Kota Pontianak menyandang penghargaan kota berkinerja baik dan mendapat alokasi insentif fiskal tahun berjalan tahun anggaran 2023.