Tekan Potensi Asap Karhutla di Palembang, BPDB Sumsel Sebar Masker
Ilustrasi. Mural bergambar warga taat prokes memakai masker di tembok wilayah Jalan Wonokromo, Surabaya, pada Maret 2020. (Antara-Moch A)

Bagikan:

SUMSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) membagikan ribuan masker untuk masyarakat di Kota Palembang.

Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Ali Syahbana mengatakan upaya itu untuk menekan potensi dari dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palembang.

"Kami membagikan masker di beberapa titik di Kota Palembang. Pembagian masker ini atas atensi Pj Gubernur Sumsel untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang melanda," katanya saat diwawancarai di Palembang, Sumsel, Rabu 18 Oktober, disitat Antara.

Ia menjelaskan, jumlah masker yang dibagikan oleh BPBD Sumsel mencapai ribuan dan pembagian sudah dilakukan di kabupaten/kota yang berdampak pada kabut asap.

"Kami juga berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait dan juga tim medis dari TNI maupun Polri untuk melakukan pengobatan kepada masyarakat yang terdampak oleh kabut asap," tuturnya.

Dalam menanggulangi karhutla, BPBD Sumsel memperpanjang Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) mulai 18 hingga 22 Oktober 2023. Perpanjangan TMC itu mengingat perkiraan BMKG dimana potensi awan penghujan masih cukup besar.

"Maka dari itu TMC akan terus diintesifkan dan dimaksimalkan di area Sumsel. Harapan kita potensi awan penghujan ini bisa benar-benar turun hujan dan daerah yang terbakar dan kering bisa tersapu hujan," ujarnya.

Ia mengatakan penanganan karhutla yang dilakukan di Sumsel terus dilakukan secara maksimal. Personel pemadam karhutla terus ditambah dan menyasar ke daerah-daerah yang lahannya terbakar seperti di Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Ogan Ilir.

"Dari data statistik kejadian karhutla di tahun 2015 dan 2019 dan dibandingkan dengan tahun 2023 mengalami penurunan. Artinya ini menandakan penanganan karhutla tahun 2023 cukup berhasil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Iqbal.