Warteg Bahari yang Meledak di Gambir dan Tewaskan 3 Orang, Dipicu Masalah Tabung Gas 3 Kg Subsidi Pemerintah
Warteg Bahari di Gambir Jakarta Pusat meledak gegara tabung gas 3 Kg subsidi pemerintah bocor/ Tangkap layar

Bagikan:

JAKARTA - Kebakaran yang melanda rumah makan warung tegal (warteg) dan rumah toko (ruko) fotocopy di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, disebabkan bocornya tabung gas 3 kg subsidi pemerintah.

Tabung gas itu bocor saat korban meninggal, Karyati (38) dan suaminya, Slamet Wahyudi (42), tengah memasang regulator tabung gas.

"Saksi sempat melihat bahwa mereka (sejumlah korban) sedang persiapan memasang kompor, tabung gas 3 kg. Tadi kita lihat posisinya sama seperti yang ditunjukan oleh saksi, inilah awal mula dari api yang membakar 2 bangunan ini," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis, 28 September.

Menurut keterangan beberapa saksi mata kejadian, mereka sempat mendengar suara ledakan yang diiringi dengan semburan api.

"Informasi yang kami dapat berawal ada suara ledakan. Setelah itu warga beramai-ramai berupaya memadamkan api menggunakan air ala kadarnya. Setelah itu tim damkar turun," katanya.

Terkait ledakan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi, penyidik Polres Metro Jakarta Pusat akan melakukan penyelidikan.

"Pasti akan kita dalami. Oleh karenanya kita amankan nanti ahli yang mendalami faktor apa yang membuat tabung gas itu meledak," ujarnya.

Disamping itu, dari keterangan Iyus (31) penjaga warung, dirinya mendengar suara ledakan sebelum api melahap warteg bahari itu. Dikatakannya, gas di dalam warung mengalami kebocoran sehingga meledak saat dinyalakan.

"Kedengaran suara meledak, kayaknya memang gasnya itu bocor enggak ketahuan. Satu kali meledak langsung nyambar semuanya," ucapnya.