Pemkot Palembang Undang Investor Garap Pulau Kemaro jadi Wisata Unggulan
Sebuah speedboat melintas di depan pagoda yang berada di Pulau Kemaro yang lokasinya berada di tengah Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan. (Nila Fu'adi/Antara)

Bagikan:

JAKARTa - Pemerintah Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, mengundang investor dalam dan luar negeri untuk menggarap Pulau Kemaro menjadi destinasi wisata unggulan.

Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Sumsel, Sabtu, mengatakan pulau yang berada di delta Sungai Musi ini memiliki daya tarik untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata karena memiliki areal lebih luas dari kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

“Pulau Kemaro memiliki luas 25 hektare, sementara Ancol hanya 22 hektare. Artinya, jika investor mau mengembangkan terdapat ruang yang cukup untuk berkreasi," katanya.

Ia mengatakan Pemkot Palembang telah memiliki konsep untuk pengembangan destinasi wisata tersebut yakni dengan mengadopsi lokasi wisata Ancol, Jakarta.

Nantinya, akan tersedia wahana air, pusat jajanan dan penginapan. Sejauh ini, sudah berada beberapa unit bungalow di lokasi tersebut.

"Dalam waktu dekat kami akan membangun jembatan sehingga ada alternatif melalui jalan darat," kata dia.

Selain terus mempromosikan kawasan ini ke kalangan investor, Pemkot Palembang juga akan melakukan pendekatan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar kawasan ini dijadikan destinasi wisata yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam waktu dekat.

Kemudian, pemkot juga akan melibatkan kalangan BUMD dan BUMN untuk turut melengkapi sarana dan prasarana di Pulau Kemaro tersebut.

Selama ini, Pulau Kemaro hanya ramai saat perayaan tahunan Cap Goh Meh dengan kunjungan wisatawan mencapai 40.000 orang.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Kota Palembang Harrey Hadi mengatakan untuk pengembangan pusat wisata air itu pemkot akan menggunakan dana corporate sosial responsibilty (CSR) dari BUMN seperti Angkasa Pura, Pelindo, Pusri, Pertamina, dan PLN.

"Tentu kami tidak hanya menggunakan dana APBD saja, tapi juga perlu dukungan investor karena butuh sekitar Rp1,4 triliun, mulai dari bangun apartemen, pusat jajanan kuliner, wahana air anak-anak, resor, dan lainnya," kata dia.