Golkar-PAN Merapat ke Prabowo, Megawati Minta Kader PDIP Perkuat Akar Rumput
FOTO: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di acara pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pembagian kacamata baca gratis /DOK DPP PDIP

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan untuk memperkuat akar rumput. Arahan ini disampaikan setelah Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).

Hasto mengungkap awalnya dia berkomunikasi dengan Megawati untuk menyampaikan ada kegiatan partai yang menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid). Kemudian, Presiden ke-5 RI itu mempertanyakan soal deklarasi Partai Golkar dan PAN.

"Kebetulan saat itu sedang ada acara deklarasi dari Golkar, PAN dan PKB yang membangun kerja sama dengan Gerindra. Lalu ibu bertanya kepada saya 'kamu lihat acaranya tidak?' 'saya lihat ibu. Apakah arahan ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?'," kata Hasto meniru pernyataan Megawati dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 15 Agustus.

"Dijawab ibu adalah 'perkuat akar rumput. Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput karena bagi PDI Perjuangan politik itu bukan high politics, the real politics (politik sebenarnya) itu berada di grass root (akar rumput)," sambungnya.

Arahan ini dianggap sejalan dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pembagian kacamata baca gratis di 435 Desa se-Kabupaten Bogor yang digelar hari ini. Menurutnya, acara yang diprakarsai anggota DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitulu tersebut bentuk kerja politik untuk rakyat.

Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga dianggap sebagai momentum untuk memperingati HUT ke-78 RI. "Merah putih telah kita kibarkan dengan suatu perjuangan yang tidak mudah, dengan tetesan keringat dan air mata, dengan pengorbanan jiwa dan raga," tegasnya.

"Karena itulah mari kita gunakan momentum untuk peringati 78 tahun RI dengan gelorakan semangat Indonesia yang berdikari. Sebab, hanya bangsa yang berani nasib bangsa dan nasib tanah air kita sendiri akan berdiri dengan kuatnya. Itu pesan dari Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi," pungkasnya.