Presiden Putin Sebut Tank Asing Jadi Target Prioritas Pasukan Rusia di Ukraina, Tidak Khawatir Rudal Jarak Jauh
Bantuan kendaraan lapis baja Barat untuk Ukraina. (Twitter/@DefenceU)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, keputusan sekutu Barat untuk terus memasok senjata ke Ukraina hanya akan meningkatkan konflik, tidak akan mengubah keadaan di medan perang, menggarisbawahi pihaknya menargetkan tank-tank asing di Ukraina.

"Pasokan senjata baru hanya akan memperburuk situasi dan akan semakin menyulut konflik," ujar Presiden Putin, seperti melansir Reuters 14 Juli.

Ia pun tidak ambil pusing mengenai keputusan Prancis untuk memasok rudal jelajah jarak jauh yang dapat menempuh jarak 250 km kepada Ukraina.

"Ya, rudal-rudal itu memang menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada hal penting yang terjadi di zona perang dengan penggunaan rudal-rudal itu," singkatnya, menambahkan

Presiden Putin menambahkan, "Tank buatan luar negeri adalah target prioritas bagi pasukan kami".

Diketahui, sekutu Barat telah memasok senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina sejak pasukan Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari 2022.

Selain itu, Presiden Putin juga menilai janji Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengenai keanggotaan bagi Ukraina dalam KTT di Vilnius pekan ini, meski tanpa batas waktu, serta kerangka jaminan keamanan internasional bagi Kyiv yang diluncurkan Kelompok Negara 7 (G7), sebagai ancaman strategis terhadap Rusia.

"Ini tidak akan meningkatkan keamanan Ukraina sendiri. Dan, secara umum hal ini akan membuat dunia menjadi lebih rentan," kata Presiden Putin.

Ditambahkan olehnya, setiap negara memiliki hak untuk meningkatkan keamanannya, tetapi tidak dengan mengorbankan negara lain.