BEBEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memetakan titik rawan bencana kebakaran hutan lahan (karhutla) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kepala BPBD Kepulauan Babel, Mikron Antariksa, mengatakan karhutla berpotensi tinggi terjadi akibat fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
"Saat ini kami sedang memetakan titik-titik rawan bencana selama musim kemarau ini," katanya di Pangkalpinang, Babel, Selasa 13 Juni, disitat Antara.
Mikron mengatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD, daerah rawan karhutla pada 2022 tercatat sebanyak 268 titik di Babel.
Adapun rinciannya sebanyak 50 titik di Belitung Timur (50), 49 di Kota Pangkalpinang, 43 di Bangka Barat, 44 di Bangka Tengah, 39 di Bangka, 25 di Bangka Selatan dan 18 di Belitung.
"Diperkirakan daerah rawan bencana tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, karena adanya perubahan iklim El Nino dan IOD selama musim kemarau tahun ini," ujarnya.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Persiapan Sengketa Pemilu, MK Ajukan Tambahan Anggaran Rp114,9 M untuk 2024
12 Juni 2023, 15:34
Menurut dia, pemetaan titik rawan bencana ini sangat penting sebagai langkah mengantisipasi dini enanggulangan bencana karhutla, kekeringan, dan bencana lainnya, dampak perubahan iklim yang cukup ekstrem ini.
Selain memetakan daerah rawan bencana ini, lanjutnya, BPBD Babel telah melakukan langkah-langkah lainnya dalam mengantisipasi bencana kekeringan ini seperti menyiagakan tim reaksi cepat 24 jam, tangki air bersih, membentuk tim satgas kekeringan dan karhutla.
BPBD juga sudah berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk mengantisipasi kekeringan lahan pertanian, berkoordinasi dengan dinas perdagangan untuk memastikan ketersediaan pangan, dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam menangani potensi bencana alam ini.
"BNPB dan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh daerah untuk melakukan langkah-langkah mengantisipasi bencana dampak fenomena perubahan iklim ini," pungkasnya.
