Tersangka Rampok Rumah Mewah di Jalan Majapahit Palembang Tertangkap
Kepala Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kompol Agus Prihardinika (Dok. ANTARA)

Bagikan:

PALEMBANG -Seorang tersangka perampokan rumah mewah dengan nilai kerugian mencapai puluhan juta rupiah di Jalan Majapahit, Jakabaring, Palembang berhasil ditangkap Aparat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.

Kepala Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kompol Agus Prihardinika, di Palembang, Sabtu, mengatakan tersangka tersebut adalah pria bernama Apriyadi (25), warga Sungai Ogan, Jakabaring, Palembang.

Tersangka Apriyadi ditangkap dalam operasi penyergapan nyaris tanpa perlawanan di rumahnya oleh personel Jatanras Jumat malam.

Penangkapan tersebut dilakukan atas pengembangan informasi yang dihimpun kepolisian dari tiga orang tersangka perampokan lain yang sebelumnya telah lebih dulu ditangkap pada awal pekan lalu.

“Saat ini mereka, keempat orang tersangka itu telah ditahan di ruang tahanan Polda Sumsel guna menjalani proses penyidikan,” kata dia dikutip ANTARA, Sabtu, 10 Juni.

Agus menjelaskan, kepada penyidik para tersangka mengaku melakukan perampokan di rumah korban berinisial CA (35) yang berprofesi sebagai pengusaha, Jumat (21/4) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.

Adapun aksi mereka tersebut terpantau melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) tetangga korban yang kemudian diselidiki oleh kepolisian.

Saat itu, para tersangka masuk dengan cara merusak pagar dan pintu rumah mewah korban yang dalam keadaan kosong karena ditinggalkan berdagang di Pasar Jakabaring.

Dia menyebutkan, tersangka merampok uang tunai senilai Rp25 juta, dua buah surat tanah, satu unit sepeda motor dan perhiasan emas milik korban.

“Semua brangkas berisi harta benda korban dirusak isinya dirampok, meski tidak ada korban jiwa dalam aksi itu namun korban mengalami kerugian materiil ditaksir mencapai Rp44 juta,” ujarnya.

Atas perbuatan tersebut, keempat tersangka dijerat melanggar Pasal 368 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang dilakukan dalam kelompok dengan ancaman kurungan penjara selama 12 tahun.