Cegah Wabah Polio, 220 Balita di Garut Jadi Sasaran Imunisasi
Pemberian Imunisasi Polio (ANTARA)

Bagikan:

GARUT - Guna mencegah wabah Polio, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan imunisasi polio dengan sasaran sebanyak 220 ribuan balita atau usia di bawah lima tahun.

"Sasaran imunisasi balita 5 tahun ke bawah, sekitar 220 ribuan," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani dikutip ANTARA, Minggu 2 April.

Ia menuturkan pelaksanaan imunisasi polio bagi anak balita itu dimulai pada putaran pertama yakni 3 sampai 11 April 2023, dan putaran kedua dimulai 15 sampai 22 Mei 2023 yang ditargetkan semua anak mendapatkan imunisasi polio.

Dinkes Garut, kata dia, tentunya akan berupaya mensukseskan program imunisasi polio untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak agar terhindar dari penyakit polio atau kelumpuhan.

Kasus polio pada anak di Garut, lanjut Leli, selama ini tidak ditemukan, meski begitu upaya pencegahan imunisasi polio tetap harus dilakukan agar anak-anak sehat dan kuat.

"Nggak ada kasus, kita optimalisasi vaksinasi dan surveilans," katanya.

Pemkab Garut untuk mensukseskan program imunisasi polio itu menyiapkan 6 ribu pos tersebar di setiap desa/kelurahan di 42 kecamatan yang melibatkan aparatur kecamatan, desa, dan Puskesmas setempat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui siaran tertulis siap melaksanakan vaksinasi polio untuk anak usia 0-59 bulan secara serentak mulai 3 April 2023 yang digelar secara dua tahap.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Rochady H.S. Wibawa mengatakan, imunisasi harus dilaksanakan secara penuh atau dalam dua tahap agar tuntas.

Vaksinasi akan dilaksanakan di seluruh Puskesmas dan Posyandu serta tempat lain yang ditunjuk, antara lain sekolah taman kanak-kanak.

Setelah sepekan dilaksanakan kegiatan itu, tim akan mencari balita yang belum terjangkau vaksinasi.

Rochady memaparkan vaksinasi polio berupa vaksin oral atau tetes sehingga tidak akan menimbulkan efek samping pada balita karena selama ini tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Namun vaksinasi itu tidak diberikan kepada anak yang sedang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah atau sedang sakit.