Tekan Kemiskinan Ekstrim, Pemkab Bekasi Alokasikan Rp30 Miliar
Potret permukiman kumuh di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ANTARA)

Bagikan:

BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk upaya mengentaskan persoalan kemiskinan di daerah itu dengan menekan angka kemiskinan ekstrem serta penyakit tumbuh kembang atau stunting.

"Nilainya ada sekitar Rp30 miliar yang tersebar di sejumlah perangkat daerah untuk menekan angka kemiskinan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan dikutip ANTARA, Minggu 19 Maret.

Dia menyebutkan, pembiayaan program pengentasan kemiskinan tahun ini diupayakan melalui kegiatan pemberian bantuan makanan dan logistik, serta program khusus Dinas Kesehatan dalam menekan angka stunting.

Pemerintah daerah sedang menunggu proses registrasi sosial ekonomi terselesaikan agar bisa memaksimalkan program-program pengentasan kemiskinan.

"Apabila Bulan April sudah turun data dari pemerintah pusat, nanti berdasarkan acuan pusat datanya akan sesuai nama dan alamat. Jadi kami bisa optimal memberikan bantuan karena tepat sasaran, data berdasarkan hasil verifikasi dari bawah," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi Endin Samsudin mengatakan bantuan khusus telah diberikan kepada warga lanjut usia serta difabel berat dalam bentuk paket sembako maupun permakanan seperti nasi rantang.

"Mereka tidak mungkin diberikan bantuan modal mengingat keterbatasan yang dimiliki. Makanya kami salurkan bantuan paket sembako bagi mereka," katanya.

Pihaknya juga memberikan pelatihan serta pembekalan kepada sebagian masyarakat agar memiliki keahlian yang diharapkan mampu membantu menumbuhkan sektor perekonomian.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Edy Rochyadi menyatakan terus berkomitmen untuk memberikan peluang kerja bagi warga sebagai salah satu upaya menekan angka kemiskinan.

"Kami terus optimalkan memberikan pelatihan kerja melalui balai latihan kerja serta program magang, memberikan peluang kerja. Setidaknya pada tahun lalu ada 16.000 pekerja tersalurkan lewat program ini. Tahun ini kami upayakan bisa memberikan lebih banyak lagi peluang kerja bagi masyarakat," kata dia.

Terkait